Balai Bahasa Sulteng dan Sastra Unisa Gelar Wicara Internasionalisasi Bahasa Indonesia

  • Whatsapp
Foto bersama Wakil Rektor Bidang Akademik Unisa , Idrus S.H, M.Pd (tengah) bersama para narasumber dan dosen fakultas sastra dalam kegiatan Gelar Wicara Internasionalisasi Bahasa Indonesia di Kampus Unisa Palu, Kamis (30/11/2023) pagi.(syamsuddin/mediasulawesi.id)

PALU- Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu menyelenggarakan Gelar Wicara Internasionalisasi Bahasa Indonesia, Kamis (30/11/2023) pagi. Kegiatan yang digelar di Aula Fakultas Agama Islam Kampus Universitas Alkhairaat Palu ini diikuti lebih seratus mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Alkhairaat Palu. Tampil sebagai pemateri adalah Asrianti, S.Pd, M.Pd, Fadilah Mochsen Alkatiri dan Songgoh, S.S, M.Pd. Turut hadir Dekan Fakultas Sastra, Wakil Dekan I dan II, Ketua Prodi Sastra Indonesia dan sejumlah dosen.

Gelar Wicara bertemakan Bahasa Indonesia Bahasa Resmi Unesco ini merupakan bagian dari perjanjian kerjasama (PKS) antara Fakultas Sastra Unisa dengan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan tersebut juga sebagai upaya menggaungkan bahasa Indonesia yang telah resmi dinyatakan bahasa Unesco di Markas Besar Unesco, Paris, Perancis, 20 November 2023 lalu.

Rektor Universitas Alkhairaat Palu yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Idrus Aljufri, S.H, M.Pd dalam sambutannya menyambut baik kerjasama yang dilakukan pihak Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah dengan Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu. Idrus berharap agar kerjasama tersebut terus ditingkatkan dan dilakukan di berbagai bidang yang terkait dengan penelitian maupun pengembangan bahasa, sastra dan budaya Indonesia. ‘’Kami sangat mengapresiasi kegiatan kali ini. Dan tentunya kita berharap terus ditingkatkan terutama dalam bidang riset, pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra Indonesia,’’tandasnya.

Mantan Dekan FKIP Unisa ini juga turut menyampaikan rasa syukurnya atas ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi UNESCO. Hal itu menunjukkan jika bahasa Indonesia semakin diperhitungkan di dunia internasional dan menjadi peluang besar bagi bahasa Indonesia untuk terus mendunia.

Pemateri dari Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Songgoh, S.S, M.Pd memaparkan tentang taktik menduniakan bahasa Indonesia. Menurutnya, setelah sukses menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi UNESCO maka target selanjutnya bagaimana bahasa Indonesia juga bisa menjadi bahasa resmi di WTO, WHO, PBB dan  APEC. ‘’Ini menjadi target jangka panjang kita menunju Indonesia Emas di tahun 2045 nanti,’’tekannya.

Pemateri lainnya, Asrianti, S.Pd, M.Pd, akademisi Universitas Tadulako Palu mengatakan keberhasilan bahasa Indonesia menjadi salah satu dari 10 bahasa resmi UNESCO patut disyukuri. Apalagi di Asia Tenggara, baru bahasa Indonesia yang mampu menembus dunia internasional. Asrianti membeberkan jika saat ini, terdapat setidaknya 42 negara di dunia yang memiliki penutur bahasa Indonesia. Dan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang masuk sepuluh besar jumlah penutur terbanyak. ‘Salah satu upaya terus menduniakan bahasa Indonesia, lanjut Asrianti yakni melalui program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Program tersebut saat ini telah dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti melalui Badan Bahasa.’’Program ini tentunya menjadi kesempatan besar untuk terus menduniakan bahasa Indonesia,’’tekan Asrianti yang juga Ketua APPBIPA Sulawesi Tengah.

Sedangkan pemateri lainnya, Fadillah Muchsen Alkatiri yang merupakan pengajar BIPA banyak membagikan pengalamannya mengajarkan bahasa Indonesia di luar negeri seperti di Amerika Serikat, Australia dan Malaysia. Dari pengalaman mengajar selama di luar negeri, kata dia, bahasa Indonesia sesungguhnya cukup diminati. Hal itu menjadi peluang bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional. Keuntungannya karena penutur dan populasi penduduk Indonesia yang cukup besar serta bahasa Indonesia mudah dipelajari.(sam)

Pos terkait