PALU – Provinsi Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah Forum Daerah dan Silaturahmi pengurus dan anggota Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, bertempat di salah satu hotel kota Palu, Kamis, (2/3/2023) pagi.
Forum daerah dan silaturahmi ADPMET tersebut sekiranya berlangsung selama sehari pada Kamis, 2 Maret 2023, dimana diikuti oleh seluruh stakeholder migas mencakup unsur teknis perangkat daerah serta perusahaan daerah, bahkan turut dihadiri oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Pemerintah Daerah Penghasil Migas se-Sulawesi dan kalimantan.
Melalui keterangan Kepala Sekretariat ADPMET Taufan Priyono Modjo menegaskan sekiranya terdapat 3 (Tiga) point utama yang tengah diperjuangkan, yakni mengkonversi sebagian pendapatan dari energi fosil untuk energi terbarukan, menjadi motor penggerak implementasi energi terbarukan, serta melakukan advokasi hak-hak daerah penghasil migas untuk mendapat PI 10 persen.
Sebagai informasi, ADPMET yang kini dinahkodai oleh Ridwan Kamil yang juga selaku Gubernur Jawa Barat tersebut, saat ini beranggotakan 87 daerah yang terdiri dari 20 pemerintah provinsi, 60 pemerintah kabupaten, dan 7 pemerintah Kota se-Indonesia.
Sementara itu, Dalam sambutannya, Gubernur diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Faizal Mang, mengatakan harapannya agar kiranya forum tersebut dapat memberikan hasil positif bagi pembangunan nasional. “Semoga pelaksanaan forum ini berjalan lancar dan sukses, serta dapat memberikan output yang positif khususnya bagi pembangunan nasional di daerah penghasil migas,” ujar Sekda Prov Sulteng saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulawesi Tengah.
Dalam pantauan MediaSulawesi.id, forum dan silaturahmi tersebut berlangsung dengan berbagai rangkaian acara, dimulai dengan pemaparan materi meliputi masing-masing Sosialisasi Peta Jalan ADPMET Menuju Net Zero Emission oleh Sekretaris Jenderal ADPMET, Peluang dan Tantangan Migas Sulawesi dan Kalimantan oleh SKK Migas, Participating Interest 10% oleh Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (Perseroda), yang dilanjutkan dengan diskusi forum oleh seluruh perserta.(SCW)
