DONGGALA – Pasca gempa bumi yang mengguncang Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023) malam, ratusan warga masih bertahan di pengungsian. Mereka khawatir akan terjadi gempa susulan. Sementara itu, data dari BPBD Kabupaten Donggala menyebutkan terdapat tiga rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi.
Adapun 3 (tiga) rumah warga tersebut diantaranya 2 (dua) rumah di Desa Lambonga, Kecamatan Balaesang, dan 1 (satu) rumah di Desa Balentuma, Kecamatan Sirenja. Hingga kini, masyarakat masih waspada dan melakukan pengungsian mandiri ke titik-titik pengungsian.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik, kidsware, kelambu, dan terpal. Upaya pendataan hingga kini masih terus dilakukan. Juru bencana di Kecamatan Sirenja dan Sindue dikerahkan. Sementara juru bencana di Balaesang Tanjung melakukan assesment. BNPB, Basarnas, BMKG, dan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah massif nelakukan koordinasi.
Untuk diketahui, gempa tektonik mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 9 September 2023 sekiranya pukul 22.43.24 WITA. Hasil analisis BMKG menunjukan gempabumi memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,1. Episenter gempabumi terletak pada koorfinat 0,020 LU ; 119,770 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 km barat laut Donggala, dengan kedalaman 20 km.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dan tidak berpotensi tsunami. Informasi ini dilansir berdasarkan rilis resmi laporan sementara Pusdalops-PB BPBD Donggala tertanda Kabid PK dan Damkar, Moh Fickri vetran L.(SCW)