Program Jamsostek di Sulawesi Tengah Belum Maksimal

  • Whatsapp
Kepala BPJS Sulteng, Lubis Latif (syahrul/mediasulawesi.id)

PALU – Sebagai salah satu program nasional, optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) menjadi satu fokus pemerintah pusat dalam upaya pemerataannya di masing-masing daerah. Hal itu selaras juga sebagai langkah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah terus mendorong tercapainya optimalisasi jamsostek kepada para pekerja rentan yang ada di masing-masing daerah.

Namun, dari sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten/kota di Sulawesi Tengah baru 2 (dua) daerah yang berhasil meraih pemerataan jamsostek dengan capaian diatas 50 persen. Yakni diantaranya Kabupaten Morowali dan Kota Palu. Hal itu dikatakan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah, Lubis Latif dikonfirmasi media ini, Senin siang. “Yang sudah tercapai diatas 50 persen itu memang di Morowali dan kota Palu,” bebernya.

Hal itu turut dibenarkan Wakil Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Maluku Bidang Digitalisasi, Human Kapital dan aset BPJS Ketenagakerjaan, Eddy Mulyadi saat memberikan komentarnya usai menjadi narasumber dalam kegiatan pemberian penghargaan Paritrana Awards tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Palu. “Yang paling penting itu adalah coverage daripada BPJS ketenagakerjaan, untuk se-kabupaten di Provinsi Sulteng itu yang tertinggi baru di Morowali, itu sudah 90 persen, nah yang lain nih masih panjang PR (tugas, red) nya,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina Wiswadewa menekankan pemerintah kabupaten/kota tak hanya sekedar memberikan jaminan sosial, melainkan dapat memberikan pendampingan terhadap para pekerja rentan hingga benar-benar dapat merasakan kebermanfaatannya.  “Saya berharap sebenarnya tidak sekedar memberikan jaminan sosial, tetapi juga yang perlu adalah berkolaborasi kembali dengan para pihak untuk kemudian bisa memberikan pendampingan jaminan sosial ini mau diapakan,” tegasnya.

Menurutnya, upaya pendampingan itu perlu dilakukan demi memastikan jaminan sosial yang diberikan dapat bermanfaat untuk kehidupan dalam jangka yang lebih panjang. “Mungkin teman-teman dari bpjs (BPJS Ketenagakerjaan, red) bisa menggandeng teman-teman koperasi, UMKM, untuk memberikan pendampingan, sehingga kemudian apa yang didapat bisa betul-betul bermanfaat tidak hanya sekedar habis percuma,” pungkasnya.

Sebagai informasi, 3 (tiga) pemerintah daerah kabupaten/kota di Sulawesi Tengah berhasil meraih penghargaan terbaik Paritrana Awards tingkat provinsi. Ketiganya diantaranya terbaik pertama yaitu Kabupaten Morowali, menyusul terbaik kedua dan ketiga masing-masing Kota Palu dan Kabupaten Buol. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi terbaiknya dalam mendukung jaminan sosial ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah.(SCW)

Pos terkait