SALAH satu unsur tridharma perguruan tinggi yang cukup memberikan manfaat dan kontribusi luar biasa bagi masyarakat, dunia industri, dan dunia usaha serta yang lainnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Hal tersebut seyogyanya dilakukan oleh seorang dosen sebanyak minimal dua kali dalam setahun untuk memenuhi Beban Kinerja Dosen (BKD). Dalam hal ini peran seorang dosen sebagai akademisi cukup penting dalam pembangunan terutama pada bidang pemberdayaan masyarakat. Telah banyak hasil karya dosen yang diterapkan di masyarakat termasuk di dunia industri/usaha.
Berangkat dari filosofi dan niat yang tulus untuk membangun negeri, kami Dosen Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Mujahidin yang terdiri dari Edi Yanto, SE.,MM dan Aqfir SE.,MM serta Siti Fatima, SP.,M.Si dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Mujahidin berkolaborasi membuat suatu kegiatan kemasyarakatan bertajuk seminar pemberdayaan masyarakat desa dengan tema “Akselerasi Ekonomi Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa Pada Kegiatan Daur Ulang Sampah Plastik di Desa Kalangkangan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli”. Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama dari perguruan tinggi, Bank Sampah Tolitoli Mandiri dan Pemerintah Desa Kalangkangan di Kecamatan Galang, Tolitoli. Setidaknya, 3 orang dosen dan lebih dari 10 orang mahasiswa lintas bidang yang ikut berperan sebagai pelaksana dalam kegiatan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan berjalan cukup lancar dengan antusias dari peserta. Terlihat banyak pertanyaan yang dimunculkan dari peserta dan hasil penilaian level pengetahuan dan pemahaman peserta yang menjadi lebih baik dari sebelum dimulainya kegiatan. Mitra BSTM yang pabriknya juga berlokasi di Desa Kalangkangan memberikan kemudahan aksesibilitas bagi masyarakat yang nantinya akan menjadi nasabah. Kegiatan pemilahan dan pengumpulan limbah plasti rumah tangga menjadi daya dukung bagi program nasional terkait pengurangan limbah plastik melalui bahan daur ulang. Ada beberapa permaslahan mitra dan juga masyarakat terkait akselerasi ekonomi berkelanjutan: 1) rendahnya partisipasi warga untuk ikut dalam pemilahan dan pengumpulan limbah plastik untuk dikonversi dan dijadikan bahan daur ulang; 2) Belum adanya sarana pemilahan dan pengumpulan sampah; 3) Manajemen operasional mitra yang masih perlu ditingkatkan; 4) Peran akademisi lintas bidang yang dibutuhkan untuk mengubah mindset berpikir masyarakat terkait pemanfaatan limbah plastik dan; 5) masalah perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa yang masih rendah.
Dari beberapa permasalahan tersebut, terjawab dengan adanya kegiatan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa terkait akselerasi ekonomi berkelanjutan melalui pemanfaatan limdah plastik untuk dikonversi dan dijadikan bahan daur ulang. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan antara lain: 1) meningkatnya motivasi masyarakat untuk melakukan pemilahan limbah plastik untuk dikonvrsi menjadi rupiah melalui keberadaan BSTM; 2) Adanya bantuan sarana pemilahan yang diberikan oleh pelaksana kegiatan berupa keranjang industri untuk mitra dan masyarakat desa; 3) manajemen operasional mitra yang terbantuk dan lebih praktis dengan pemanfaatan aplikasi whatsapp (WA); 4) Dukungan dan pendampingan penuh dari beberapa dosen pelaksana kegiatan terkait program akeselerasi ekonomi berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah plastik dan; 5) terjadi peningkatan kesejahteraan melalui penignkatan pendapatan keluarga.
Pelaksanaan kegiatan ini terselenggaran dengan baik yang ditutup dan ditandai dengan penyerahan sarana alat inovasi atau pengadaan secara simbolis yang diperuntukkan bagi keberlanjutan operasional mitra.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 18 peserta dari 30 orang yang diundang. Kategori peserta yang diundang dan hadir merupakan dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dengan maksud dan tujuan memberikan kontribusi bagi penambahan penghasilan keluarga sehingga berdampak nyata pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga.(Edi Yanto, S.E, M.M, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mujahidin Tolitoli)