Warga dan Pemilik Lahan Dukung Percepatan Pembangunan Huntap Tondo 2

  • Whatsapp
Pemerintah pusat maupun Kota Palu saat ini menggenjot pembangunan hunian tetap (huntap) Tondo 2 . (dok.rripalu)

PALU-Pembangunan hunian tetap (huntap) Tondo 2 di Kota Palu, Sulawesi Tengah saat ini terus digenjot. Pemerintah Kota Palu maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berharap pembangunan hunian yang diperuntukkan bagi penyintas bencana 2018 silam ini bisa selesai tepat waktu yakni akhir 2023.

Tidak hanya pemerintah, masyarakat di Kelurahan Tondo termasuk pemilik lahan pun mendukung penuh percepatan pembangunan Huntap Tondo 2. Apalagi masih ribuan penyintas saat ini mendambakan adanya hunian tetap. ‘’Kami selaku masyarakat Kelurahan Tondo sangat mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penyelesaian pembangunan huntap 2. Kasian penyintas yang sudah sekian lama menanti adanya hunian tetap,’’jelas Anto, salah seorang warga.

Tidak hanya warga, pemilik lahan juga sangat mendukung upaya percepatan penyelesaian pembangunan huntap. Meski di satu sisi, mereka juga meminta pemerintah tetap memperhatikan dan mencarikan solusi bagi masyarakat pemilik lahan yang masuk dalam pembangunan huntap tahap dua tersebut.

Pemilik lahan masyarakat Kelurahan Tondo mendukung percepatan pembangunan Huntap Tondo 2 dengan menjaga situasi Kamtibmas. Namun pemerintah juga harus memperhatikan untuk mencarikan solusi terhadap masyarakat yang memiliki lahan yang masuk dalam penlok pembangunan Huntap 2 tersebut. Hal itu penting agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Walikota Palu H Hadianto Rasyid sebelumnya juga telah menyampaikan kalau pembangunan kawasan hunian baru Huntap Tondo 2 telah berstatus clear and clean sehingga dinyatakan aman untuk pembangunan. Termasuk status lahan hak guna banguna oleh perusahaan tidak diperpanjang lagi sehingga pemanfaatannya dapat digunakan pemerintah untuk kepentingan umum. ‘’Pemkot Palu sudah menuntaskan masalah lahan. Jadi, tidak ada lagi yang dikhawatirkan. Tinggal menunggu realisasi kegiatan konstruksi. Karena warga sudah empat tahun pasca pencana alam masih tinggal di huntara,’’jelas Hadianto beberapa waktu lalu.(sam)

Pos terkait