PALU – Dalam rangka deteksi atau cegah dini gangguan ketentraman dan ketertiban umum, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar workshop Penguatan Fungsi Intelijen Satpol PP. Sebanyak 30 peserta Satpol PP yang berasal Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah turut serta mengikuti workshop tersebut.
Pasalnya, workshop tersebut digelar demi mewujudkan Satpol PP yang lebih tangguh dan peka terhadap kondisi di lapangan, sehingga cepat melakukan upaya pencegahan terhadap gejala gangguan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Terlebih dalam hal menghadapi kondisi sosial politik menjelang pelaksanaan Pemilu serentak di 2024 mendatang.
Hal itu dijelaskan Kepala Satpol PP Provinsi Sulawesi Tengah, Mohamad Nizam, saat membuka kegiatan di salah satu resto Kota Palu, Senin (17/7/2023) pagi. “Satpol PP dan Linmas memiliki peran sangat penting dalam menjaga kondisi wilayah, dengan mengawal Trantibmas selama pelaksanaan Pilkada melalui deteksi dini dan cegah dini,” jelasnya.
Deteksi dini dan pencegahan dini, sebutnya, merupakan fungsi yang melekat pada satuan polisi pamong praja. “Ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Intelijen anggota, agar memiliki insting dan kepekaan atas permasalahan sosial yang timbul di masyarakat,” sebutnya.
Lanjut Nizam, selain itu perlu juga adanya peningkatan koordinasi dan sinergi bersama dengan unsur TNI/Polri dan unsur keterkaitan, demi mencegah potensi timbulnya konflik sosial-horizontal, dan menghindari sikap arogansi. “Utamakan pendekatan secara preventif, persuasif, dan dialogis humanis dalam pelaksanaan penegakan Perda dan penyelenggaraan Trantibum,” pungkasnya.(SCW)