Dosen Asal Parimo Promosikan Batik Parigata di Amerika Serikat

  • Whatsapp
Dr. Misriyani, S.Si, M.Sc, dosen Universitas Alkhairaat Palu yang mengenakan batik motif parigata tengah duduk dengan latar belakang kampus Universitas Arkansas, Amerika Serikat (ist)

ARKANSAS– Keberadaan batik parigata, hasil tenun khas Parigi Moutong ternyata semakin dikenal. Tidak hanya mendapat respon positif dari tanah air tapi bahkan dunia internasional. Tak terkecuali warga Amerika Serikat yang memuji hasil kerajinan asli Kabupaten Parigi Moutong. Parigata sendiri bagi warga Kota Parigi biasa juga disebut bunga kertas.

Terbukti, saat Dr. Misriyani, S.Si, M.Sc, dosen Universitas Alkhairaat Palu yang mengenakan batik motif parigata ketika menimba ilmu di Universitas Arkansas, Amerika Serikat beberapa waktu lalu langsung mendapat pujian dari mahasiswa di kampus tersebut. ‘’Mereka tertarik dan memuji motif batik yang saya kenakan. Unik dan khas katanya,’’ujar perempuan kelahiran Balinggi, 11 Mei 1985 tersebut.

Misriyani mengaku sengaja membawa batik motif parigata untuk dikenakan saat menimba ilmu di Amerika Serikat. Tujuannya tak lain membantu Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk mempromosikan hasil kerajinan daerah di dunia internasional. ‘’Ini kesempatan saya membantu daerah tempat lahir saya. Mempromosikan hasil kerajinan khas di luar negeri,’’terangnya.

Dosen Fakultas Kedokteran Unisa ini berencana akan bertemu dengan Bupati Parigi Moutong ataupun Wakil Bupati untuk menyampaikan respon masyarakat di luar negeri terhadap kain tenun Parigata. Respon positif tersebut tentunya menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk terus mengembangkan kerajinan khas daerah tersebut. Selain itu, baginya, kesuksesan mendapatkan beasiswa dan belajar di negara adikuasa tersebut bisa menjadi motivasi bagi pemuda pemudi di Kabupaten Parigi Moutong.

Ia juga berharap dengan keberhasilan itu setidaknya bisa mendapatkan apresiasi dari Pemkab Parigi Moutong. Namun apresiasi itu ia ingin persembahkan kepada kedua orang tuanya yang pernah menjadi pamong di Kabupaten Parigi Moutong. Yah, sang ayah (Dondit Wiyono merupakan pensiunan pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Parigi Moutong tahun 2021 lalu. Sedangkan sang ibu ( Nyimas, pernah menjadi Kepala Desa Sausu Torono, Kecamatan Sausu periode 2012-2018).

Dr. Misriyani M.Sc patut bersyukur karena ia merupakan satu-satunya dosen dari Sulawesi Tengah yang berhasil mendapatkan beasiswa postdoctoral melalui program Fulbright-AMINEF dari pemerintah Amerika Serikat. Ia menyisihkan ratusan dosen dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Beasiswa itu sendiri paling bergengsi di Amerika Serikat dan hanya diberikan kepada 20 dosen pilihan di seluruh Indonesia tahun 2023 ini. Misriyani lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa selama enam bulan terhitung sejak 1 September 2022 silam.(sam)

Pos terkait