PALU-Pelepasan kafilah Sulawesi Tengah pada pelaksanaan STQH XXVI tingkat nasional di Sofifi Maluku Utara tahun 2021 dihadiri oleh Gubernur Selawesi Tengah H. Rusdy Mastura, ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh anggota komisi IV H. Moh. Hidayat Pakamundi, S.E dan kepala kantor wilayah kementrian agama Provinsi Sulawesi Tengah Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd serta PLT Karo Kesra Setda Provinsi Sulawesi Tengah Drs. H. M. Jen Ismail, M.M di Hotel Paramasu.
Pelaksana Tugas Karo Kesra Setda Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. H. M. Jen Ismail, M.M. menjelaskan bahwa ada beberapa point tujuan dalam acara pelepasan ini yaitu mempersiapkan peserta dan mendengarkan arahan Gubernur tentang STQH tingkat nasional ke XXVI di Sofifi Provinsi Maluku Utara. Pelatihan telah dilakukan selama empat hari di hotel Parama su dari tanggal 9 oktober sampai pada 12 oktober 2021 dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2021.
Dalam kesempatan ini pula Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, menjelaskan bahwa pelepasan kafilah Sulawesi Tengah ini merupakan komitmen pemerintah daerah dan LPTQ Provinsi Sulawesi Tengah kepada para Qori-Qori’ah, hafidz-hafidzah, dan peserta lain yang telah berprestasi di tingkat daerah yang meraih juara pada event STQH ke XXVI tingkat Provinsi di Kabupaten Banggai Laut pada bulan Agustus tahun 2021. Pemerintah daerah juga memberikan apresiasi kepada peserta dan pelatih yang telah selesai melaksanakan kegiatan pelatihan kepada para peserta STQH nasional selama empat hari di hotel Parama su.
H. Rusdy Mastura berharap dengan pelatihan yang baru saja diikuti, para peserta dapat menambah pengetahuan dan hal ini merupakan bekal yang sangat berharga dalam rangka meningkatkan kualitas kafilah Sulawesi Tengah pada event STQD ke XXVI tingkat nasional di Sofifi Provinsi Maluku Utara. Oleh karena itu harapan besar pada para peserta dan official untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya dapat tampil secara maksimal. Ditekankan lebih lanjut, disamping mencari predikat juara untuk mengharumkan nama daerah, hal utama dalam ke-ikut-sertaan di ajang STQH ini adalah nantinya mampu membawa misi Da’wah dan Syi’ar islam serta pemahaman dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an dalam aktivitas sehari-hari. (sam)