TOLITOLI-Pariwisata menjadi salah satu program pembangunan prioritas nasional di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk eksplorasi kekayaaan alam dan keindahannya di mancanegara. Berangkat dari pemikiran terebut, sejumlah akademisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mujahidin, Program Studi (S-1) Manajemen melaksanakan Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (KOSABANGSA) Tahun 2023, Selasa (31/10/2023). Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan tim pendamping beberapa dosen dari Universitas Hasanudin (UNHAS) Makassar.
Tim pelaksana dari STIE Mujahidin Tolitoli yang terdiri dari dosen, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Mujahidin dan beberapa mahasiswa melakukan sosialisasi pelaksanaan program KOSABANGSA dengan judul kegiatan “Pengelolaan Ekowisata Berbasis Sistem Informasi Manajemen Melalui Kemitraan BUMDes di Desa Kapas Kecamatan Dakopamean Kabupaten Tolitoli”. Kegiatan sosialisasi diawali oleh sambutan Kepala Desa Kapas yang diwakili oleh Sudirman selaku Kepala Seksi Bagian Pemerintahan. Dilanjutkan oleh pemaparan dan sosialisasi tahapan pelaksanaan program oleh Edi Yanto selaku Ketua tim pelaksana.
Di tahapan sosialisasi ini dijelaskan terkait pelatihan dan pendampingan oleh dosen tim pendamping dari Universitas Hasanudin yang diketuai oleh Dr. Hj. Andi Ratna Sari Dewi dan beranggotakan dua orang dosen lainnya yakni Dr. Sitti Fakhriyyah, SP.,M.Si dan Prof. Dr. Ir. Indrabayu, ST.,MT.
Tujuannya adalah dapat membangun destinasi ekowisata dan kemandirian ekonomi masyarakatnya melalui penerapan teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Ketua Tim Pendamping yang juga merupakan Dosen dan Kepala Prodi Magister Keuangan Daerah UNHAS menuturkan perlunya pengelolaan destinasi wisata beberasis Sistem Informasi Manajamen (SIM) melalui kemitraan BUMDes dan juga partisipasi aktif dari Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Pengelolaan administrasi dan keuangan BUMDes berbasis SIM/Tekhnologi Informasi membantu pekerjaan dari pengurus untuk dapat mengelola usaha termasuk dalam hal memaksimalkan potensi alam ekowisata Pulau Kapas dan Pulau Salando di Desa Kapas Kecamatan Dakopamean untuk kesejahteraan masyarakat. Kedua pulau tersebut menyajikan perjalanan wisata BAHARI dengan keindahan alam yang memukau. Tidak sampai disitu, Pulau Salando juga merupakan salah satu pulau terluar yang berbatasan langsung dengan perairan Malaysia dan Filipina (KEPRES No. 6 Tahun 2017) dan menjadi prioritas pengembangan khususnya perekonomian masyarakatnya.
Berbagai bentuk pelatihan diselenggarakan guna membantu organisasi BUMDes dan juga POKDARWIS dalam mengelola ekowisata Desa Kapas. Diantranya adalah: 1) Pelatihan dan pendampingan Pengemasan Produk Olahan Ikan (abon ikan dan baks ikan); 2) Pelatihan dan pendampingan Pengelolaan Kelembagaan, Kewirausahaan dan Kemitraan; 3) Pembuatan dan Pelatihan Administrasi Digital BUMDes; 4) Promosi Wisata melalui Pembuatan Website Wisata yang dikelola oleh BUMDes. Kegiatan yang dilaksanakan selema kurang lebih 5 bulan tersebut dihadiri dan dikuti oleh sejumlah pengurus BUMDes Usaha Bersama dan POKDARWIS desa setempat serta BABINSA dan BABINKANTIBMAS di Kecamatan Dakopamean. Terlihat antusiasme peserta dalam menerima materi dan pelatihan. Diharapkan dengan terselenggarakannya kegiatan ini dapat membantu pihak BUMDes dan POKDARWIS dalam mengelola potensi wisata yang ada guna kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dewasa ini, SDM yang berkualitas dengan penerapan dan pengetahuannya terhadap teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam suatu orgaisasi. Olehnya itu beberapa pengurus dari BUMDes Usaha Bersama dan POKDARWIS di Desa Kapas merasa dengan adanya program KOSABANGSA melalui beberapa kegiatan pelatihan membawa dampak dan perubahan yang nyata. Administrasi dan pencatatan keuangan menjadi lebih praktis dan efisien dan terintegrasi dengan system informasi manajemen. Peserta pelatihan yang ada juga dibekali dengan pengetahuan terhadap beberapa jenis investasi yang memanfaatkan potensi sumber daya local yang ada, misalnya adalah: 1) Penyediaan wisata kuliner melalui pelatihan dan pendampingan diversifikasi produk olahan ikan; luarannya adalah Penjualan abon ikan sebanyak 15 paket/bulan dan bakso ikan sebanyak 30 paket/bulan; 2) Penyediaan Souvenir berbasis limbah laut melalui pelatihan pembuatan souvenir dari kerrang dan limbah kapal (kayu); luarannya adalah penjualan 20 paket/bulan; 3) Pelatihan Pemandu Wisata dari Pokdarwis; Terdapat 2 orang pemandu wisata yang sudah kompeten dalam memandu wisata sehingga penjualan layanan meningkat 50 Persen. Selain itu, peserta juga dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan terkait pengelolaan manajemen organisasi diantaranya adalah: 1) Pelatihan pengemasan produk olahan abon ikan dan bakso ikan; luarannya adalah Penjualan abon ikan sebanyak 15 paket/bulan dan bakso ikan sebanyak 30 paket/bulan; 2) Pelatihan Pengelolaan Kelembagaan, Kewirausahaan dan Kemitraan; luarannya adalah terbentuk lembaga POKDARWIS dan BUMDes yang lebih baik dengan anggota yang memiliki kemampuan kerjasama dan kewirausahaan sehingga terdapat 2 MoU kerjasama antar Lembaga (BUMDes-POKDARWIS, serta BUMDes-PEMDA); 3) Pembuatan dan Pelatihan administrasi digital khusus pada mitra BUMDes, yaitu pembuatan dan pelatihan Aplikasi Keuangan Terintegrasi; luarannya adalah terdapat 1 Sistem Informasi Manajemen tentang keuangan pada BUMDes Usaha Bersama; 4) Promosi Wisata melalui Pembuatan website Wisata khusus pada mitra BUMDes; luarannya adalah terdapat 1 paket website yang akan meningkatkan jumlah pengunjung sebanyak 20 %.
Kepala Desa Kapas, Ashari sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan KOSABANGSA ini. Melalui sambutannya, pihak Pemerintah Desa berterima kasih dan mengapresiasi tim pelaksana dan tim pendamping atas terselenggaranya kegiatan KOSABANGSA yang mengarah pada pencapaian kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Kapas. (tim)