PALU – Aktivitas pemadaman listrik belakangan ini makin gencar dilakukan. Pasalnya, pemadaman listrik itu disebabkan turunnya debit air di Danau Poso. Diketahui, Danau Poso tepatnya di Sulewana menjadi tempat PLTA Poso beroperasi sebagai penyuplai listrik ke sebagian besar wilayah di Sulawesi Tengah.
“Kita hanya bisa berdoa supaya cepat naik debit airnya, jadi mohon maaf mungkin beberapa hari ini akan ada terus jadwalnya,” ujar Asisten Manager Keuangan dan Umum PLN UP3 Palu, Natallia saat ditemui di kantornya, Selasa (24/10/2023) pagi.
Selain penyuplai listrik di Sulawesi Tengah, PLTA Poso juga menyuplai listrik ke sebagian besar wilayah di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Dengan itu, jadwal pemadaman bisa sewaktu-waktu berubah tergantung permintaan. “Karena suplai kita kan terkoneksi di bagian selatan dan bagian tengah, nah bagian selatan itu tergantung permintaan mereka, misalnya disana hanya permintaannya saya butuh padam sekian, sepuluh persen itu pasti kesini, disana nambah disini terpaksa nambah lagi,” jelasnya.
Diketahui, PLTA Poso menjadi penyuplai 90 persen kelistrikan di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu dan sekitarnya. Kemarau yang berimbas berkurangnya debit air di Danau Poso sangat berdampak signifikan. Kemampuan PLTA Poso yang pada umumnya bisa menyuplai 515 MW (megawatt), kini hanya mampu sekitar 200 MW.
Dalam upaya mitigasi, PLN saat ini tengah merencanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) alias hujan buatan. Belum lama ini PT Poso Energy mengajukan perizinan terkait TMC kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan, ikhtiar itu disambut baik oleh gubernur Sulawesi Tengah.(SCW)