URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA USIA DINI

  • Whatsapp
Darmansyah.,S.Pd.I.,M.Pd.I (Dosen Fakultas Agama Islam Unisa Palu)

Islam telah menghadirkan konsep pendidikan seumur hidup jauh sebelum para pemikir Barat mengeluarkan konsep long life education, yang dalam Hadits Nabi “Carilah ilmu mulai dari buaiyan sampai keliang lahat” disadari ataupun tidak hal itu menunjukkan betapa pentingnya sebuah ilmu bagi setiap manusia menurut kacamata Islam. Karena menuntut ilmu tiada batasnya dan dimulai sejak masih dalam kandungan.

Salah satu surat dalam al-Qur’an menyinggung betapa pentingnya keberadaan anak itu sendiri. Seperti yang ada dalam surat AlKahfi ayat 46, Allah berfirman: “Harta dan anak anak adalah perhiasan dalam kehidupan dunia”. Dari firman Allah SWT tersebut, anak digambarkan sebagai perhiasan dimana keberadaannya sangat berharga dan bernilai. Bahkan keberadaanya bisa memberi manfaat bagi orang lain. Kehadiran anak-anak menjadi sebuah berkah, penyejuk jiwa dan rejeki bagi orang tua dan sekelilingnya.

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa dan mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.1 Hakikat pendidikan adalah menyiapkan dan mendampingi seseorang agar memperoleh kemajuan dalam menjalani kesempurnaan. Kebutuhan manusia terhadap pendidikan beragam seiring dengan beragamnya kebutuhan manusia. Anak membutuhkan pendidikan fisik untuk menjaga kesehatan fisiknya, membutuhkan pendidikan etika agar dapat menjaga tingkah lakunya, membutuhkan pendidikan akal agar jalan pikirannya sehat, membutuhkan pendidikan ilmu agar memperoleh ilmu-ilmu yang bermanfaat, memerlukan disiplin ilmu agar dapat mengenal alam, memerlukan pendidikan agama untuk membimbing rohnya menuju Allah Swt., dan juga memerlukan pendidikan akhlak agar perilakunya seirama dengan akhlak yang baik.

Masa depan anak terletak pada pendidikan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya, anak bagaikan kertas putih bersih yang akan ditulis oleh orang tuanya dengan tulisan atau gambar yang dia sukai. Pengaruh dari kedua orang tua terutama ibu secara tidak langsung akan membentuk watak atau ciri khas kepada anaknya. Oleh karena itu, keluarga merupakan pusat pendidikan pertama dan utama, tempat anak berinteraksi dan memperoleh kehidupan emosional, sehingga membuat keluarga mempunyai pengaruh yang dalam terhadap anak. Keluarga merupakan lingkungan alami yang memberi perlindungan dan keamanan serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok anak. Keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan yang urgen, tempat anak memulai hubungan dengan dunia sekitarnya serta membentuk pengalaman- pengalaman yang membantunya untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial.

Pada hakikatnya, anak-anak sebagai generasi unggul tidak akan berkembang dengan sendirinya. Mereka memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal. Orang tua memegang peranan penting menciptakan kondisi lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. Orangtua harus berusaha melakukan stimulus dan menjaga sikapnya baik dalam ranah emosional dan spiritual bukan hanya sekedar tradisi dan mitos, sehingga ada anggapan bagi keluarga ibu hamil itu, tidak boleh berkata kotor, tidak boleh menyakiti manusia dan hewan karena akan mempengaruhi kepada janin yang sedang dikandung. Mengingat betapa pentingnya pendidikan anak di masa depan sebagai investasi unggul untuk melanjutkan kelestarian peradaban sebagai penerus bangsa.

Keberadaan lembaga pendidikan untuk anak usia dini sangat dibutuhkan sebagai sarana bagi masyarakat dalam membantu mempersiapkan anak-anak menjadi individu yang berilmu, beramal dan bertaqwa. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini mulai mempersiapkan dengan visi dan misi untuk mencetak generasi bangsa yang cerdas dan memiliki akhlaqul karimah. Oleh karena itu, agar tidak semakin tertinggal dan tergerus oleh  zaman, pendidik perlu menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada anak usia dini agar keimanan anak menjadi kuat dan kokoh sehingga dapat menjadi generasi bangsa yang berkualitas.

Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi dari lima aspek yaitu: pemahaman nilai-nilai agama dan moral, motorik (kasar dan halus), kognitif (mengenal pengetahuan umum, konsep ukuran bentuk dan pola), bahasa (menerima dan mengungkapkan), serta sosial-emosional (mampu mengendalikan emosi). Supaya anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan.

Pelaksanaan pendidikan anak usia dini menjadi prioritas yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menjamin tumbuh kembangnya anak sebagai pribadi yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an. Apabila ditelisik secara mendalam, ada beberapa ayat dalam al-Qur’an yang menempatkan kedudukan pendidikan anak usia dini menjadi sangat sentral.(Darmansyah.,S.Pd.I.,M.Pd.I, Dosen Universitas Alkhairaat Palu)

Pos terkait