PALU – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Palu menargetkan prevalensi stunting di Kota Palu dapat turun hingga mencapai 17 persen di tahun 2023. Di bawah koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palu, Pemerintah Kota Palu terus berupaya melakukan intervensi untuk menurunkan angka stunting.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas P2KB, dr. Royke Abraham kepada media ini dikonfirmasi Senin, (25/9/2023) sore. “Tahun 2023/2024 ini kita targetnya dapat turun sampai 17 persen dari target nasional 14 persen,” sebutnya.
Lanjutnya, Dinas P2KB Kota Palu terus optimis menurunkan kasus stunting dengan mengefektifkan 3 (tiga) program prioritas. Program prioritas dimaksud yang pertama yakni pendampingan keluarga melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK). Dimana hingga kini telah ada sebanyak 287 TPK yang tersebar di 46 kelurahan dari 8 kecamatan yang ada di Kota Palu.
Selanjutnya ada juga program ELSIMIL alias Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil. Program itu mensyaratkan bagi calon pengantin untuk memiliki sertifikat ELSIMIL. Petugas pelayanan ELSIMIL sendiri juga tersebar di masing-masing kecamatan.
Program prioritas ketiga yaitu program kolaborasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi bersama Dinas Kesehatan Kota Palu. Program ini memfokuskan agar setiap remaja putri mulai tingkat SMP hingga SMA mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 1 (satu) tablet per Minggu. Atau dengan total 52 tablet dalam setahun.
Untuk diketahui, prevalensi stunting di Kota Palu tahun 2022 berada di angka 24,7 persen. Memang angka itu menunjukan kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 23,9 persen di 2021.(SCW)