PALU – Komandan Korem 132/Tadulako Brigadir Jenderal TNI Toto Nurwanto, S.I.P.,M.S.I, meresmikan Museum Senjata Tradional Guma bertempat di halaman Museum Senjata Tradisional Guma, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, pada Rabu, (15/2/2023) pagi.
Museum Senjata Tradisional Guma tersebut telah berdiri sekiranya sejak 10 November 2021, yang diinisiasi oleh Brigadir Jenderal Farid Makruf, M.A selaku Danrem 132/Tadulako periode 2021/2022, bersama beberapa komunitas-komunitas pelestari senjata dan cerita budaya Sulawesi Tengah, diantaranya komunitas Tadulako, Komunitas guma, KSBC, dan beberapa komunitas lainnya, dalam rangka menyambut hari pahlawan 2021 lalu.
Sedianya, museum senjata tradisional guma tersebut telah dinyatakan sebagai aset Korem 132/Tadulako, Namun demi legalitas yang kuat maka kini telah menjadi aset TNI Angkatan Darat, dengan harapan agar kiranya dengan legalitas tersebut, Museum Senjata Tradisional Guma dapat dengan lebih mudah untuk dikembangkan.
“kemarin sudah dibuka oleh pak Farid sudah dinyatakan aset Korem, sebagai legalitas yang kuat hari ini berada di bawah Angkatan Darat yang harapannya lebih mudah dikembangkan,” beber Asriadi selaku pendiri Komunitas Pusaka Tadulako kepada MediaSulawesi.id
Dalam Sambutannya, Danrem 132/Tadulako menghimbau agar kiranya museum baru tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya untuk menyimpan benda-benda yang bersejarah, lanjutnya, ia pun menyampaikan bahwa terhitung mulai Senin, 20 Februari 2023, Museum Senjata Tradisional Guma telah dapat dikunjungi sebagai salah satu alternatif tempat wisata bagi masyarakat.
“Nanti mulai Senin, akan mulai dioperasikan, yang menjadi salah satu alternatif museum tempat wisata,” terang Danrem 132/Tadulako dalam sambutannya.
Secara simbolis, persemian tersebut dilanjutkan dengan sesi potong pita sekaligus penandatanganan prasasti yang dilakukan secara langsung oleh Danrem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal Toto Nurwanto, S.I.P.,M.S.I., kemudian juga sesi tour mengelilingi museum sekaligus melihat sekiranya 100 lebih jenis senjata tradisional dengan didampingi oleh ketua Komunitas Senjata Tradisional Provinsi Sulteng.(SCW)