PALU – Sedikitnya seratus massa gabungan dari berbagai organisasi berunjukrasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (24/1/2023) pagi. Aksi tersebut terkait dengan solidaritas terhadap buruh dan karyawan yang di PT GNI serta perkembangan ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah saat ini.
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung mulai pukul 10.00 waktu setempat. Mereka terdiri dari organisasi Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara (PPMMU) dan diikuti oleh beberapa komunitas yakni ILPS INDONESIA, SPHP, Lembaga Bantuan Hukum Sulawesi Tengah, Forum Penyintas Layana, Front Perjuangan Rakyat, GSBI, dan 19FMN. Sedianya, mahasiswa asal Morowali Utara juga ukut bergabung namun kemudian batal karena alasan kuliah.
Abdul Aziz selaku kordinator lapangan aksi tersebut mengatakan bahwa ketidakhadiran aliansi mahasiswa morowali utara berhalangan hadir dikarenakan ada urusan kuliah yang harus diselesaikan.” Teman-teman dari mahasiswa masih sementara ada urusan kuliah yang harus diselesaikan”, terang abdul.
Dalam orasinya, mereka menuntut (pertama) menyelesaikan masalah K3 Disnaker, membangun industri nasional yang mandiri dan berdaulat berbasis land reformasi, dan (kedua) penyelesaian pembebasan lahan mandiri oleh penyintas.
Setelah beberapa saat berorasi, masa aksi kemudian di izinkan untuk masuk kedalam kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mediasi. Kemudian, masa aksi akan dipertemukan dengan Zainal Abidin selaku anggota DPRD Dapil Morowali Utara untuk melakukan mediasi dan menyampaikan isi tuntutannya.(SCR)