BPSKL Sulawesi Latih Petani Pasarkan Produk Lokal Hasil Hutan

  • Whatsapp
Pelatihan kewirausahaan kelompok tani landscape Cagar Biosfer Lore Lindu telah digelar dua hari yakni tanggal 7-8 Desember 2021 .(windy/mediasulawesi.id)

PALU- Sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani wilayah kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu, Sulawesi Tengah dilatih cara memasarkan produk lokal hasil hutan melalui pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) wilayah Sulawesi.

“Pelatihan kewirausahaan kelompok tani landscape Cagar Biosfer Lore Lindu telah digelar dua hari yakni tanggal 7-8 Desember 2021 dengan peserta mencapai 57 orang yang berasal dari kelompok tani dan sejumlah instansi yang ada di Sulteng,” kata Kepala Balai PSKL Wilayah Sulawesi, Muchksin, di Palu, Minggu,(12/12/2021).

Muchksin mengatakan hasil produk hutan yang dihasilkan yakni anyaman rotan, kopi biji maupun bubuk siap seduh, minyak kelapa siap konsumsi, kain kulit kayu dan produk hasil hutan bukan kayu lainnya.

BPSKL bekerjasama dengan Forest Programme III Sulawesi dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu menggagas pelatihan untuk kelompok tani yang sebagian besar menggantungkan kehidupan dari hasil hutan di wilayah Cagar Biosfer Lore Lindu.“Pelatihan dan program semacam ini telah digelar sejak 2017. Tahun 2021 ini melibatkan petani di wilayah Taman Nasional Lore Lindu yang ada di Kabupaten Sigi dan Poso,” tambahnya.

PEH Madya BPSKL wilayah Sulawesi, Sukma Taroniarta, menambahkan peserta dari Kabupaten Sigi dan Poso telah diidentifikasi melakukan pengelolaan produk yang bahan bakunya bersumber dari Cagar Biosfer Lore Lindu dan telah menghasilkan produk lokal.“Jadi kita fokuskan pada petani-petani yang sudah memiliki produk, namun berbeda-beda kualitasnya. Mereka sudah mendapat pembinaan juga sebelumnya sehingga dibina lagi soal kewirausahaannya biar lebih meningkat pengetahuan para petani,” jelasnya.

Selain pemberian pelatihan kewirausahaan, para petani diberi edukasi tentang izin kegiatan mengelola kawasan hutan dengan memberikan akses legal yang terdiri dari perizinan perhutanan sosial yang boleh diakses oleh kelompok tani.

“Intinya kami latih cara mengemas produk, mendesain, pasang logo hingga pemasaran online maupun offline. Dengan mencantumkan logo Cagar Biosfer Lore Lindu sebagai bentuk komitmen petani melakukan pengolahan produk secara ramah lingkungan yang bersumber dari alam,” terangnya. (NDY)

Pos terkait