BKSDA Sulteng Kaji Pelepasliaran Satwa Langka

  • Whatsapp
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah saat ini di Kandang Transit telah dihuni oleh empat buaya, satu burung elang, dan dua kura-kura.(windy/mediasulawesi.id)

PALU-  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah saat ini di  kandang transit telah dihuni oleh empat buaya, satu burung elang, dan dua kura-kura.

Humas BKSDA Sulteng Rino Tobing menyampaikan satwa yang berada di kandang transit di BKSDA Sulteng berasal dari penyerahan masyarakat, hasil evakuasi petugas BKSDA dan titipan dari instansi lainnya seperti kepolisian atau pemadam.”Saat ini yang ada di kandang BKSDA itu, burung elang 1, kura-kura 2 dan buaya 4 yang lain itu sudah dilepasliarkan,Untuk buaya sendiri itu dengan ukuran yang berbeda, ada besar dan kecil,” jelas Rino saat di wawancarai media sulawesi.id  Jumat (19/11/21)

Lanjut Rino menjelaskan, setelah dari kandang transit satwa tersebut nantinya akan dilepas kembali ke alam atau kehabitatnya.”Saat ini kami mengkaji tempat pelepasliarkan satwa ini, entah di Sulawesi Tengah atau bisa diluar Sulawesi Tengah,” imbuhnya

Pilihan Redaksi :  Fraksi DPRD Kota Palu Kompak Setuju 2 Ranperda Usulan Pemkot

Terkait dengan maraknya konflik masyarakat dengan buaya di Teluk Palu, maka pihak BKSDA mengimbau untuk membatasi aktivitas di pinggiran pantai. Serta memasang papan imbauan agar tidak mandi di sekitaran pantai talise tersebut.”Jadi kami saat ini mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatannya disekitar Teluk Palu yang memang adalah habitat dari buaya,” imbaunya.

Lebih jelas Rino menambahkan Upaya dari BKSDA adalah mengimbau kepada masyarakat melalui spanduk dipinggiran Teluk Palu yang menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan habitat buaya. (NDY)

Pos terkait