PALU- Para pemuda di Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu menggelar lomba perahu layar, Rabu(27/10/21). Kegiatan tersebut bertujuan menjaga dan melestarikan budaya leluhur sebagai seorang pelaut, Para peserta juga sangat antusias dalam pelaksanaan lomba tersebut.
Terlebih lagi sejak tragedi gempa dan Tsunami tiga tahun silam, tepatnya tahun 2018 kegiatan lomba perahu layar tersebut terhenti.”Sebenarnya lomba perahu kemarin dalam rangka menjaga tradisi warga Kelurahan Panau. Khususnya masyarakat yang ada di pesisir, hanya karena pandemi dan gempa bumi tahun 2018, sehingga baru dilaksanakan. Biasanya lomba tersebut dilaksanakan setelah lebaran,” jelas Lurah Panau Robby Ariyanto
Lomba tersebut juga di ikuti sebanyak 18 peserta yang mengikuti lomba dengan penuh rasa semangat. Tak hanya itu, para peserta juga mendandani perahu layar mereka dengan berbagai warna yang menariK.”Para juaranya diberikan piala penghargaan dan uang saku saja untuk perbaikan kapal layarnya,” imbuhnya
ketua panitia Fifin menjelaskan, lomba perahu layar merupakan upaya dari pemuda Kelurahan Panau dalam menjaga kelestarian budaya perahu layar oleh warga pesisir.Di tengah arus globalisasi saat ini, masyarakat cenderung mengikuti arus tersebut dengan mengikuti perkembangan teknologi dan zaman yang senantiasa memanfaatkan produk modern serta meninggalkan produk tradisional.
Inilah yang memicu peran peserta pemuda Kelurahan Panau dalam mempertahankan nilai-nilai kebudayaan lokal yang terkandung dalam perahu layar kepada masyarakat lokal itu sendiri.Kemudian berupaya untuk memperkenalkan perahu layar kepada dunia luar sebagai produk wisata lokal tiap tahunnya.”Nenek moyang yang sudah buat turun menurun budaya tradisional perahu layar ini dan kami hanya membantu agar ini bisa terjaga,” tutup Fifin. (NDY)