PASANGKAYU – Mengenali komunitas atau kelompok di masyarakat adalah langkah awal dalam melakukan pemberdayaan di masyarakat lewat program “Kelas Smart’ Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Pasangkayu.
Hal itulah yang menjadi topik diskusi antara Penyuluh Pertanian, Penyuluh Perikanan, penyuluh Keluarga Berencana (KB), Penyuluh Agama dan Kepala Desa, saat mengikuti penguatan kapasitas tim teknis Kelas Smart di kantor P2KBP3A Pasangkayu belum lama ini.
Dihadapan para peserta, Mirfan yang dipercaya sebagai instruktur penguatan kapasitas tim teknis Kelas Smart, memaparkan salah satu yang perlu dipahami oleh tim adalah isu komunitas dui masyarakat agar bisa menentukan target dan sasaran pemberdayaan.“Contoh komunitas adalah masyarakat yang bergantung kepada pemanfatan sumber daya alam yang sama,” kata salah satu Coach Pemberdayaan di Kabupaten Pasangkayu ini.
Apa bila tempat atau sumber daya alam bermasalah, lanjut Mirfan maka yang paling pertama yang terkena imbasnya adalah komunitas yang menggunakan itu. “Isu komunitas ini menjadi sangat penting kita deteksi. Misalnya kalau di suatu wilayah marak terjadi pengeboman ikan, maka yang terkenda dampaknya itu adalah komunitas nelayan. Komunitas pertanian, tidak terlalu terasa dampaknya, karena bisa jadi hanya berpengaruh kepada tingginya harga ikan,” ujarnya.
Yang terpenting, bagi tim Kelas Smart agar mampu mengelompokkan komunitas-komunitas yang ada di masyarakat sehingga mampu memetehkan isu-isu yang menjadi sasaran dari Program Kelas Smart.Untuk diketahui, Menjalan Program Kelas Smart Dinas P2KBP3A Pasangkayu ini, menggunakan metode Penerapan Strategi Kolaborasi dalam Mewujudkan Pembangunan Keluarga berbasis Kemandirian di Kabupaten Pasangkayu. (egi)