PALU- Kelor tanaman yang tak asing bagi masyarakat Kota Palu dan sudah sering di konsumsi serta memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan tubuh. Jenis kelor sendiri bermacam namun ada satu jenis yang dilirik dan menjadi potensi ekspor. Kelor Merah Khatulistiwa ini tak hanya pemenuhan lokal akan tetapi sudah menjadi komoditas emerging ekspor Sulawesi Tengah.
Kelor ini memilik ciri khas batang yang merah yang hanya cocok ditanam di Sulawesi Tengah ini sudah dikembangkan oleh Dahlan, petani kelor di kelurahan Kayumalue Ngapa, Kota Palu. Bahan baku yang sangat melimpah ini tentunya menjadi potensi ekspor, saat ini saja lahan optimal yang ditanam sudah mencapai 10 hektar dari potensi pengembangan lahan yang ada hampir 200 hektar.
Petani kelor merah di kelurahan Kayumalie Ngapa, Dahlan menuturkan pengolahan kelor saat ini, kami sudah bekerjasama dengan pihak swasta untuk mesin pengering dan penepung. Dikarenakan daun kelor yang dipanen maksimal 4 jam harus sudah masuk dalam mesin pengering untuk tetap menjaga kandungan nutrisi daun kelor tersebut.
“Kelor ini kami kembangkan secara organik, karena menjadi salah satu persyaratan di terimanya dinegara tujuan ekspor seperti Perancis, Amerika Serikat, Nigeria dan Uni Emirat Arab”, imbuh Dahlan
Kepala Karantina Pertanian Palu, Amril mengungkapkan, Melihat adanya potensi ekspor baru di Sulteng ini, dirinya bersama tim Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, tertarik untuk turun langsung melihat dan ingin lebih mengenalkan pada masyarakat luas potensi Kelor Merah Khatulistiwa, dengan menginisiasi penanaman dan panen dilahan milik Dahlan
“Kami akan terus berikan pengawalan dan mendorong terus sehingga kedepan Kelor Merah Khatulistiwa ini menjadi komoditas andalan ekspor Sulawesi Tengah”, ujar Amril saat di temu di kantornya Kamis (14/10/21)
Kegiatan penanaman dan panen kelor merah khatulistiwa tersebut, merupakan rangkaian dari hari Karantina Pertanian ke – 144, yang jatu pada 18 Oktober mendatang. Turut hadir dalam kegiatan ini lurah Kayumalue Ngapa, Kepala BPTP Sulteng, Kepala Dinas TPH Sulteng, Kepala Disperindag Sulteng, Kepala BPP, kelompok tani Kelorta Pura. (NDY)