PALU- Pemerintah Kota Palu dalam mewujudkan Kota Palu sebagai salah satu kota masa depan atau Smart City, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menggandeng Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mendesain atau mengkosep. Sebagaimana saat pertemuan Gubernur dan Wali Kota di Jakarta pada Selasa, (14/9) bersama pihak ITB.
Merespon hal tersebut, Ketua Majelis Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Moh. Rifai A Basatu saat dihubungi media ini, berkomentar bahwa hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan ketidakkepercayaan pemerintah terhadap kampus Universitas Tadulako. “Mungkin hal ini perlu di pertimbangkan lagi. Sebab sampai saat ini pemerintah Kota Palu tidak memberdayakan lulusan dari Untad. Ini secera tidak langsung pemerintah tidak mempercayai kapasitas dan kualitas dari mahasiswa Untad, padahal banyak mahasiswa yang mampu di bidang itu. Jadi untuk apa Universitas Tadulako berdiri di tanah kaili (Sulteng),” tuturnya.
Ia lebih lanjut menerangkan agar kedepan Pemerintah bisa memberi kesempatan atau melibatkan kepada anak asli daerah dalam program-program yang ada. “Harapannya saya kedepan. Pemkot bisa member ruang dan kesempatan untuk anak daerah. Karna anak daerah tidak jauh bedah dengan teman-teman yang ada di daerah lain. Kita saat ini hanya belum di berikan kesempatan,” tandasnya. (Enos)