TOUNA– Jalur trans Sulawesi yang berada di Desa Podi Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Sulteng yang menghubungkan tiga kabupaten yakni Poso, Touna dan Kabupaten Banggai, hingga Minggu (5/9/2021) malam, kembali tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
Hal itu dikatakan Plt.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Unauna, Iksan Badwi saat dikonfirmasi, Minggu (5/9/2021) malam.
Dia menyebutkan, jalan poros trans Sulawesi tersebut pada Sabtu (4/9/2021) sore, putus akibat luapan banjir air sungai Podi yang disebabkan tingginya curah hujan di wilayah itu, sehingga ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat serta roda enam dan kendaraan besar lainnya baik dari arah Poso, Ampana dan Luwuk, tidak bisa melintas dan tertahan.“Minggu pagi jalan sempat diperbaiki oleh instansi terkait dan kendaraan masih bisa melintas.Namun pada sore hingga malam ini, jalan tersebut jebol kembali akibat volume air yang meluap cukup deras,” ujarnya.
Dia mengatakan, kendaraan yang berada di lokasi kejadian hingga saat ini tidak bisa melintas dan tertahan di sekitar desa Podi dan kawasan Padapu yang tidak jauh dari lokasi kejadian.“Iya saat ini atau malam ini kendaraan kembali tidak bisa melewati jalur jalan poros Podi, karena jalan yang sebelumnya telah dikerja, kembali jebol akibat curah hujan yang cukup tinggi serta luapan air banjir,” bebernya.
Dia menambahkan, pihaknya hingga malam ini terus memantau perkembangan di lokasi kejadian dengan menurunkan tim guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.Meski begitu kata dia, hingga Minggu malam dari laporan yang pihaknya terima belum ada warga yang mengungsi karena lokasi kejadian berjauhan dari kampung.“Sampai saat ini belum ada warga setempat yang mengungsi namun warga diminta tetap waspada karena curah hujan yang turun intensitasnya tinggi, baik di wilayah Tojo maupun di kota Ampana,” sebutnya.
Informasi yang dihimpun media ini di lokasi kejadian, ratusan kendaraan terpaksa mencari tempat aman untuk beristirahat baik dariarah Poso dan Ampana. Sebagian pengendara roda dua terpaksa menggotong kendaraannya dibantu warga setempat untuk melewati jalan yang putus, di jalur aman yang berada di lokasi kejadian. Bahkan, sebagian warga menggunakan jasa nelayan untuk bisa sampai di Desa Podi dengan cara menyeberang menggunakan perahu nelayan.
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, aparat baik dari kepolisian dan TNI juga berada di lokasi kejadian, guna memantau kondisi terkini baik debit air maupun kerusakan yang terjadi akibat banjir tersebut. (RHM)