POSO-Sebanyak 18 eks simpatisan Jamaah Islamiyah Poso menyatakan diri setia kepada Negara Republik Indonesia. Ikrar setia ini ditandai dengan pengucapan ikrar di hadapan tokoh masyarakat,tokoh agama dan pemerintah daerah dan kepolisian daerah Sulawesi Tengah.
Ikrar setia belasan eks simpatisan jamaah islamiyah ini digelar di Markas Polres Poso, Rabu (12/6/2024) siang. Ikrar yang dibacakan Adi Wiyono ini, antara lain melepas diri dari baiat terhadap amirn daulah ISIS dan Amir Jamaah Islamiyah dan berjanji tidak akan bergabung dengan kelompok manapun yang mengarah kepada aksi terorisme.Setelah berikrar,satu per satu simpatisan ini mencium bendera merah putih kemudian menandatangani surat pernyataan. Kapolda Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Agus Nugroho bersama Bupati Poso Verna Gladys Ingkiriwang, Tokoh Islam Poso, H Adnan Arsal dan Ketua MUI Poso Arifin Tumakaka, Kapolres Poso turut menyaksikan pembacaan ikrar tersebut.
Adi Wiyono,salah seorang eks simpatisan mengaku bergabung dengan Jamaah Islamiyah Poso sejak tahun 1998,saat terjadinya kerusuhan di kabupaten Poso. Ia tidak terlibat langsung namun hanya bertugas sebagai penyuplai logistik kepada kelompok jemaah islamiyah tersebut.
Adi dan belasan rekan-rekannya yang berasal dari kecamatan Poso Kota dan Poso Pesisir beberapa waktu lalu kemudian memutuskan keluar dari jamaah islamiyah dan bergabung kembali ke negara kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Komisaris Besar Polisi Djoko Wienartono mengatakan dengan adanya 18 eks simpatisan jemaah islamiyah poso yang berikrar setia ke NKRI maka apa yang menjadi tugas Satuan Tugas Madago Raya sudah terukur keberhasilannya. Proses hingga mereka berikrar tersebut tak lepas dari peran dan dukungan tokoh masyarakat serta tokoh agama di Poso.
Pihak Polda Sulawesi Tengah bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama masih terus berupaya melakukan pendekatan kepada eks simpatisan jamaah islamiyah yang berafilisiasi dengan ISIS ada di Poso. Diperkirakan masih banyak simpatisan jamaah islamiyah maupun kelompok radikal di Poso.(sam)