Sekolah Sukma Bangsa Sigi Telorkan 57 Siswa Angkatan Pertama

  • Whatsapp
Sebanyak 57 siswa-siswi Sekolah Sukma Bangsa Sigi, dengan rincian 29 pelajar SMP dan 28 pelajar SMA diwisuda serta mengikuti prosesi pelepasan siswa sebagai tanda kelulusan, Senin (03/05/2024) (istimewa)

SIGI-Sebanyak 57 siswa-siswi Sekolah Sukma Bangsa Sigi, dengan rincian 29 pelajar SMP dan 28 pelajar SMA diwisuda serta mengikuti prosesi pelepasan siswa sebagai tanda kelulusan. Wisudawan merupakan anak-anak dari para penyintas yang mendapatkan beasiswa, berasal dari keluarga kurang mampu di Palu, Sigi dan Donggala, warga terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 silam.

Acara tersebut berlangsung di Sekolah Sukma Bangsa Sigi, sekolah yang dibangun oleh Yayasan  Media Group dari dana kemanusiaan sumbangan masyarakat Indonesia dan pemirsa Metro TV melalui Dompet Kemanusiaan Media Group, berlokasi di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (3/6/24) pagi.

Dari 28 wisudawan SMA, empat orang diantaranya telah diterima di beberapa perguruan tinggi dengan beasiswa penuh, yakni dua siswa lolos ke Universitas Prasetiya Mulya (Bakti Indonesia), satu siswa akan dibiayai oleh OSC Medcom, dan satu siswa lolos ke Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda. Sementara enam wisudawan lainnya juga mendapatkan beasiswa pendidikan biasa.

Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati berharap lulusan Sekolah Sukma Sigi, baik tingkat  SMP maupun SMA dapat membawa nama baik Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Sigi secara khusus.

“Kami juga berharap yang terpenting anak-anak bisa berkontribusi terhadap peningkatan SDM di Kabupaten Sigi dan di Sulawesi Tengah,” kata Nurhayati.

Harapan yang sama juga disampaikan Kepala SMP Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Mudzofir dan Kepala SMA Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Ratna Sari Dewi, yang menginginkan peningkatan mutu pendidikan di Sulawesi Tengah.

“Tentunya kami berharap yang terbaik dari semua yang baik. Kami menginginkan dunia pendidikan di Sulawesi Tengah bisa lebih maju,” tutur Mudzofir.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan acara pelepasan siswa tersebut. Kepada Yayasan Sukma, Nilam Sari Lawira, Ahmad M Ali, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan orang tua siswa masing-masing.

Sepanjang tiga tahun berjalan, Sekolah Sukma Bangsa memiliki catatan perkembangan sebagai berikut :

Tahun 2021 telah merekrut 60 siswa perempuan SMP dan SMA dengan beasiswa MG yang dibiayai dari dana kemanusiaan dalam program Dompet Kemanusiaan Media Group.

Pada awal tahun ajaran disambut dengan Covid-19, menyebabkan dari 60 siswa, 2 siswa SMA mengundurkan diri karena ikut orang tua, dan 2 siswa SMP juga mengundurkan diri dengan alasan yang sama. Namun 1 orangnya digantikan oleh siswa laki-laki.

Pada tahun 2022, sekolah mendapatkan beasiswa dari Pemprov Sulteng senilai Rp 2.8 Miliar untuk 60 siswa dari Palu, Sigi, Donggala dan Parimo.

Saat ini, total jumlah siswa sebanyak 153 siswa dari kelompok beasiswa dan reguler dengan persentase 95 persen diantaranya diasramakan. Pada tahun 2023, Sekolah Sukma Bangsa Sigi mendapat bantuan bangunan DAK SMP melalui Dinas Kabupaten untuk pembangunan ruang UKS, Tata Usaha, Rumah Dinas, dan Laboratorium.

Tahun 2023, perpustakaan sekolah sudah mendapatkan akreditasi B. Sementara di Tahun 2024, perpustakaan sekolah akan mewakili Sulawesi Tengah ke ajang Nasional setelah mendapat juara 1 di tingkat Provinsi.

Adapun berbagai prestasi yang dihasilkan siswa diantaranya: peserta Model United Nation Conference International, menjadi Host pramuka Internasional dengan guest speaker dari Columbia Scout,  peserta jambore nasional, peserta OSN nasional, peserta pra PON cabang memanah, semifinalis KESN nasional, juara 3 environmental journalist nasional, juara 1 tingkat provinsi pentas PAI dan OSN, serta ikut menjadi peserta Paskibra Kabupaten.

Penandatangan MoU

Dalam rangkaian acara pelepasan siswa angkatan pertama, Sekolah Sukma Bangsa Sigi yang berada di bawah naungan Yayasan Sukma bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melakukan penandatanganan amandemen perjanjian kerjasama peningkatan mutu pendidikan di wilayah Sulawesi Tengah.

Penandatangan MoU tersebut dilakukan Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura bersama Direktur Eksekutif Yayasan Sukma, Ahmad Baidhowi AR didampingi Ketua Yayasan Media Group Ali Sadikin, beserta beberapa pejabat lainnya.

Adapun isi perjanjian tersebut diantaranya pemberian beasiswa untuk 90 siswa tidak mampu yang berasal dari wilayah Sulawesi Tengah. Dengan rincian 30 siswa SMP dengan jangka waktu enam tahun, dan 60 siswa SMA dengan jangka waktu tiga tahun.

Dalam perjanjian itu kedua pihak menyepakati seluruh komponen pembiayaan pendidikan siswa yang meliputi BPPF, BPP, biaya asrama, toiletries dan ATK, serta pengadaan kebutuhan awal siswa sepenuhnya menjadi pembiayaan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dengan nilai anggaran Rp 9,3 Miliar lebih.

Selain penandatangan MOU antara Yayasan Sukma dengan Pemda Sulteng, dalam acara tersebut juga berlangsung launcing buku karya siswa-siswi Sekolah Sukma Bangsa Sigi, serta pelepasan lulusan perdana wisudawan Sekolah Sukma Bangsa Sigi.

Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati menyampaikan ungkapan terima kasih serta rasa  hormat atas perhatian yang diberikan Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah terhadap keberlangsungan pendidikan di Sekolah Sukma Bangsa Sigi.

“Alhamdulillah kami telah selesai melewati proses pembelajaran tahap pertama dengan menamatkan puluhan anak didik kami. Tentunya kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, serta semua pihak yang selama ini membantu kami,” ujar Nurhayati.

Ia berharap kemitraan antara Sekolah Sukma Bangsa Sigi dengan Pemerintah Daerah setempat, serta dengan adanya kelanjutan kerja sama yang dilakukan tersebut, dapat membantu memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah dan semakin mewarnai dunia pendidikan di Sulawesi Tengah.

Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Sulteng, Yudiawati Vidiana, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah I Nyoman Sriadijaya, Penasehat Yayasan Sukma Qoimah Umar, Ketua DPRD Sulteng yang diwakili

Ketua Komisi IV Alimuddin Paada, Danrem 132/Tadulako yang diwakili Kasilog Korem, Kapolda Sulteng yang diwakili Kapolres Sigi, dan Kajati Sulteng yang diwakili Asdatun. (sam)

Pos terkait