PALU-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendorong muatan lokal bahasa daerah Kaili masuk dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar. Hal tersebut diungkap Gubernur H.Rusdy Mastura diruangan kerjanya saat menerima audiensi pengurus Mombine To Kaili, pada Senin (15/1/2024).Turut mendampingi Wagub Drs.H.Ma’mun Amir, Wakil Ketua TP PKK Hj.Halima Amir.
Menurut gubernur, kurikulum muatan lokal bahasa daerah merupakan upaya pemerintah daerah untuk mengembagkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal ditengah tantangan globalisasi.
Dibutuhkan kesadaran dan perhatian semua stakeholder agar keberadaan bahasa daerah tidak hilang begitu saja. Untuk itu, Mombine To Kaili diharapkan bersilaturahmi ke Wali Kota Palu agar kurikulum muatan lokal bahasa daerah Kaili dapat segera diimplementasikan.
Beliau juga mendorong para bupati se Sulteng untuk mendesain kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerahnya masing-masing.
Senada dengan gubernur, Wagub Drs.H.Ma’mun Amir juga menambahkan bahwa salah satu wujud konkret yang dapat dilakukan dalam memelihara bahasa daerah dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu : keluarga.
Terakhir, Gubernur H.Rusdy Mastura berharap Mombine To Kaili bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Tim Penggerak PKK serta turut berkontribusi dalam menekan masalah kesehatan, diantaranya : Prevalensi Stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Pernikahan Dini.
Ketua Mombine To Kaili Nurmiati Habibu menuturkan tujuan kedatangannya dalam rangka silaturahmi, sekaligus memperkenalkan para pengurus Mombine To Kaili sebagai mitra pemerintah daerah untuk menjaga/merawat bahasa daerah dan budaya lokal Kaili.(sam)