SETIAP Calon Jemaah Haji (CJH) perlu mempersiapkan kesehatan yang prima sejak jauh hari sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Untuk itu, perlu mengetahui cara dan kiat menjaga kesehatan saat menjelang pemberangkatan hingga selesai menjalankan ibadah haji. Ini semua penting diketahui agar para calon jamaah haji dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji bisa berjalan dengan lancar. Tentunya dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima.
Salah satu aspek penting dalam membangun dan mempersiapkan kesehatan peserta jamaah haji yang prima, kuat dan menyenangkan adalah membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya terkadang ada calon jemaah haji yang memandang sebelah mata penyakit gigi dan mulut ini . Dalam item pemeriksaan kesehatan peserta jamaah haji, kesehatan gigi acapkali diabaikan.
Saat menjadi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Tahun 2017 dan 2019 lalu, banyak diantara calon Jemaah Haji yang mendatangi poliklinik gigi dan saat menjalani anamnesa umumnya mengalami gangguan penyakit gigi dan mulut. Akibat sakit gigi dan keluhan lainnya dalam mulut menyebabkan para calon Jemaah haji, antara lain: 1). tidak bisa tidur dan beristirahat 2). Tidak bisa makan dan 3). Tidak bisa Beribadah dengan baik dan maksimal. Hal ini tentunya sangat berpengaruh dengan kesehatan tubuh lainnya.
Kunjungan pasien jamaah haji dan petugas di Poliklinik Gigi KKHI Makkah pada Musim Haji tahun 2019 tercatat berjumlah 256 orang, dengan Rincian Kasus berdasarkan ICD X: 1. Caries Dentis ( KO2.1) 2. Pulpitis ( KO4.0), 3. Periodontitis ( KO4.4) 4. Gingivitis ( K05.0), 5. Abces Submandibula (K12.2) serta kasus lainnya misalkan Gigi Tiruan/ Protesa yang patah. Selain itu juga terdapat beberapa kasus Rujukan Pasien rawat inap, yang bermasalah, keluhan kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan jumlah kunjungan tersebut, menandakan, selain kesehatan lainnya, kesehatan gigi dan mulut juga sangat penting untuk diperhatikan oleh Calon Jemaah Haji, dalam mempersiapkan kesehatannya, pada saat Masa Tunggu Keberangkatan. Hal ini dapat dilakukan pada saat Pemeriksaan Tahap Pertama, dan tahap selanjutnya, Dokter, petugas juga mengarahkan Calon Jamaah untuk Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulutnya ke Pelayanan Kesehatan, bisa di Puskesmas, Rumah Sakit atau Pelayanan Dokter Gigi Pribadi.
Untuk tampil prima dalam pemberangkatan maupun saat menjalankan ibadah haji, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan Calon Jamaah Haji khususnya dalam menjaga kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Tunggu Keberangkatan: 1. Kurangi makanan manis, terlalu panas, atau terlalu dingin. Makanan-makanan ini dapat berisiko merusak sensitivitas gigi, sehingga membuat keretakan pada gigi, yang membuat bakteri dan kuman dapat dengan mudah masuk ke dalam Struktur Gigi. Selain itu makanan manis, atau yang mengandung gula juga dapat memicu berkembangnya Bakteri di dalam mulut. 2. Sikat gigi Minimal 2x Sehari, terlalu sering menyikat gigi, apalagi terlalu kuat justru berisiko merusak email gigi. Menyikat gigi disarankan Sesudah Sarapan dan Malam Sebelum tidur ( walau saat mandi juga menyikat gigi). Sikat gigi sebelum tidur berfungsi untuk membersihkan sisa Makanan yang tertinggal pada gigi, agar dapat mencegah perkembangan Bakteri yang memakan sisa makanan tersebut. 3. Banyak Mengkonsumsi Buah- buahan. Selain menyehatkan Tubuh, serat dalan Buah-buahan segar juga membantu membersihkan kotoran dan sisa makanan yang menempel pada gigi. 4. Rutin periksa kesehatan Gigi dan Mulut ke Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali, untuk mendapatkan advice selanjutnya : apakah ada perlu pencabutan gigi, penambalan gigi. termasuk apakah ada gigi- gigi yang harus dibuatkan gigi tiruan, terutama pada Jamaah- jamaah Lansia, agar saat Berhaji, dapat mengunyah makanan dengan baik.
Dengan adanya persiapan menjaga kesehatan bagi calon jemaah haji termasuk kesehatan gigi dan mulut diharapkan jemaah haji dapat melaksanakan prosesi ibadah dengan baik dan sempurna. Haji sehat dan impian haji mabrur (drg.lutfiah M.KM, Dosen Universitas Alkhairaat Palu dan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Tahun 2017,2019)