Festival Media 2023 Usung Isu Perubahan Iklim dan Energi Hijau

  • Whatsapp
Sejumlah pejabat unsur forkopimda Kota Palu dan Sulawesi Tengah menghadiri pembukaan Festival Media Hijau bertajuk "Aksi Media untuk Perubahan Iklim dan Energi Baru Terbarukan", Minggu (10/12/2023) pagi.(ist)

PALU – Sejumlah pejabat unsur forkopimda Kota Palu dan Sulawesi Tengah menghadiri pembukaan Festival Media Hijau bertajuk “Aksi Media untuk Perubahan Iklim dan Energi Baru Terbarukan”, Minggu (10/12/2023). Acara yang digelar selama 2 hari itu dipusatkan di Taman GOR, Jalan Moh Hatta, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Beberapa pejabat yang hadir di antaranya Bupati Sigi Moh Irwan, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Sulteng Muh Neng, Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono, dan Anggota DPRD Palu Rusman Ramli.

Selain itu, sejumlah perwakilan dari pihak sponsorship juga tampak hadir, seperti Coorporate Communication Manager DSLNG Andhika Paramandana, dan Amran Amier perwakilan dari PT Citra Palu Minerals (CPM).

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Festival Media 2023, Muhammad Sharfin menuturkan bahwa tema ‘Hijau’ diusung sebagai respons kalangan jurnalis di Sulteng dalam menyikapi isu perubahan iklim. Seperti tahun sebelumnya, festival media ini merupakan kolaborasi 3 organisasi pers di Sulteng, yakni Ikatan Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). “Ini momen baik bagi semua pihak, terutama kalangan jurnalis di Sulteng untuk mengetahui perubahan-perubahan lingkungan dan adaptasi yang perlu dilakukan,” ucap Sharfin.

Sementara itu, Ketua IJtI Sulteng, Hendra mengapresiasi peran pemerintah daerah dan pihak-pihak yang telah mendukung atas terselenggaranya festival media untuk kali kedua di Bumi Tadulako. “Festival media ini menjadi mimpi besar bagi para jurnalis di Sulawesi Tengah. Insya Allah tahun depan akan dibuat lebih meriah,” ujar Hendra.

Hal senada juga diutarakan Sekretaris AMSI Sulteng, Abdee Mari. Ia menyebut perubahan iklim telah menjadi isu utama pembahasan global.

Alasan ini kemudian melatarbelakangi diusungnya tema ‘Hijau’ dengan harapan agar seluruh pihak menaruh perhatian terhadap perubahan iklim karena dampaknya yang luas dan masif pada kehidupan manusia. “Isu perubahan iklim ini harus lebih diperhatikan. Olehnya, kami jurnalis di Sulawesi Tengah mengangkat isu ini sebagai tema besar di acara Festival Media Hijau,” tutur Abdee.

Mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, Bupati Sigi Moh Irwan menilai media memiliki peran penting dalam mengawasi berbagai kebijakan pemerintah.

Meskipun terdapat lembaga pengawas formal, peran pers tetap dibutuhkan terutama dalam mengawal kebijakan-kebijakan strategi, termasuk yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. “Pertambangan-pertambangan di Indonesia terutama di Sulteng menjadi nilai penting untuk pendapatan asli daerah. Namun di satu sisi, ruang-ruang manajemen lingkungan juga menjadi penting. Kita tidak ingin menyimpan bom waktu bagi anak cucu kita,” ungkap Irwan.

Dalam konteks ini, pria 55 tahun itu berharap media dapat menjadi sarana pengontrol yang efektif mengenai keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.”Kami berharap media tidak hanya menjadi tagline. Peran media dalam konsep ini menjadi sebuah tindakan, berkomunikasi dengan pihak-pihak yang mengelola ruang-ruang nilai ekonomi sehingga terjadi kolaborasi yang baik. Kita tidak ingin terjadi benturan. Di sini media menjadi penyeimbang,” ucap Irwan.(sam)

Pos terkait