Usai  Ditangkap Polisi, Seorang Remaja Meninggal Dengan Luka Memar

  • Whatsapp
Seorang remaja berusia 19 Tahun, MMS di Kota Palu, Sulawesi Tengah diduga menjadi korban penganiayaan hingga meregang nyawa.(illustrasi)

PALU – Seorang remaja berusia 19 Tahun,  MMS di  Kota Palu, Sulawesi Tengah diduga menjadi korban penganiayaan hingga meregang nyawa. Di tubuhnya, ditemukan banyak luka memar. Korban sebelumnya ditangkap polisi karena diduga terlibat kasus pencurian di Jalan Basuki Rahmat Kota Palu.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, kasus tersebut berawal saat empat anggota polisi mendatangi rumah korban yang terletak di Jalan Moh. Yamin, Kota Palu pada Senin, 13 November 2023 sekitar pukul 16.30 WITA. Seraya menunjukan surat tugas, kepada keluarga korban polisi mengaku kedatangan mereka untuk menjemput MMS yang diduga terlibat pencurian di rumah anggota polisi.

“Saya tanya kasus apa, di bilang pembongkaran rumah anggota, saya tanya lagi apa yang dicuri, dijawab itu masih konfirmasi makanya harus ada kita dapat ini (MMS, red),” jelas ayah MMS, YS dihadapan awak media saat dikunjungi di rumahnya, Selasa (21/11/2023) sore.

YS mengaku dirinya dan keluarga sempat ditanyai hingga dicurigai menyembunyikan MMS. Polisi sempat menggeledah rumah YS namun tak mendapatkan tanda-tanda keberadaan MMS. Lanjut YS, salah satu dari empat polisi meninggalkan mereka dengan pergi ke arah sekitar Jalan Gelatik, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Tak berselang lama, polisi lainnya mendapat telpon untuk merapat ke Jalan Gelatik. YS bersama keluarga sempat mendengar suara tembakan. Mereka mengaku pasrah jika anak mereka ditangkap dengan harapan mendapatkan pembinaan dari pihak kepolisian.

“Artinya saya sudah ikhlas, bahwa anak saya itu sudah di tangkap oleh pihak kepolisian mungkin akan dibina, saya tidak akan bela kalau anak saya salah, kalau ada di depan saya, saya (akan) serahkan,” ucap YS.

Sekitar pukul 19.00 WITA, YS bersama keluarga kembali didatangi pihak polisi dengan menggunakan mobil. Dalam keterangan polisi kepada YS, telah dilakukan pengembangan hingga menemukan dua orang terduga pelaku lainnya. Adapun kedatangan polisi tersebut untuk meminta barang bukti berupa baju milik MMS saat terekam CCTV ketika melancarkan aksi pencuriannya.

“Di taruh sana mobil  (menunjuk ke arah jalan), seharusnya dorang bawa (MMS) kemari, jadi saya curiga anak saya di depan ini mungkin sudah sekarat. Tidak ada (ditunjukan, red), dalam mobil,” bebernya.

Lebih lanjut, sekitar pukul 02.30 WITA rombongan polisi mendatangi rumah YS. Kedatangan mereka untuk menjemput YS bersama istri untuk ke Mapolda Sulteng dengan alasan ada hal yang ingin dibicarakan. “Ini mamaknya bilang ndak bisa besok kah, ini kan bukan jam dinas lagi. Tapi mereka bilang ada yang mau kita bicarakan,” ujar YS.

Sesampainya di Mapolda Sulteng, lanjut YS, mereka justru dilontarkan pertanyaan terkait sejak kapan MMS mengkonsumsi narkoba. Kepada YS dan Istri, polisi mengatakan bahwa MMS telah meninggal dunia dengan alasan overdosis narkoba. Sementara jenazahnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng.

Setelah mendapat informasi tersebut, tak berselang lama YS diantar bersama polisi melihat jenazah MMS di Rumah Sakit Bhayangkara. YS justru dikagetkan dengan kondisi MMS yang dipenuhi luka memar pada sekujur tubuhnya.

Atas dasar tersebut, YS bersama keluarga meragukan penyebab kematian yang menimpa anaknya tersebut. Bersama kuasa hukum, pihaknya akan membuat Laporan Polisi (LP) terkait dugaan penganiayaan yang rencananya akan dilayangkan hari ini. “Iya, tidak yakin, kalau dilihat fisiknya kalau overdosis kenapa luka-luka, semua bengkak-bengkak,” ujarnya sambil menunjukan bukti foto kepada awak media.

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng melalui Kabidhumas Polda Sulteng membenarkan penangkapan terhadap MMS sebagai terduga pelaku pencurian. Dalam keterangan persnya kepada media ini, penangkapan tersebut berdasar pada laporan polisi tentang pencurian di depan salah satu Rumah Makan di Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu.

Namun, dalam keterangan pers tersebut menyebutkan penyebab kematian MMS diduga diakibatkan overdosis narkoba jenis methamphetamin dan amphetamine melalui pemeriksaan urin dan fisik luar jenazah MMS. Awalnya, MMS mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan buih putih dari mulut dan hidung saat dibawa tim polisi untuk pengembangan pelaku dan TKP. MMS kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, pukul 23.00 WITA MMS dinyatakan meninggal dunia.

Terkait keraguan pihak keluarga dengan penyebab kematian tersebut, Kabidhumas Polda Sulteng, Djoko Wienartono, menyebut pihaknya siap memfasilitasi jika diinginkan melakukan autopsi. “Akan tetapi apabila dari pihak keluarga menginginkan untuk dilakukan autopsi, kami dari pihak Polda Sulteng siap memfasilitasi dalam rangka transparansi penyebab MMS meninggal dunia,” pungkasnya dalam keterangan persnya. (SCW)

Pos terkait