PALU-Masyarakat yang tergabung dalam Lingkar Tambang Poboya meminta kepada pihak PT CPM dan PT AKM untuk memberdayakan warga. Langkah itu penting untuk meredam konflik dan persoalan yang kerap muncul antara warga dengan pihak perusahaan tambang di Poboya. Pemberdayaan yang dimaksud, salah satunya melalui pengelolaan koperasi.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kota Palu, Sofyar melalui press releasnya, Kamis (27/10/2023) malam. Sofyar menyampaikan, sejak bulan November 2022 sempat terjadi konflik beberapa kali antara masyarakat lingkar tambang Poboya dengan perusahaan tambang PT CPM/PT AKM. Masyarakat menuntut agar diperbolehkan melakukan penambangan atau diberi ruang bagi aktivitas menambang. ‘’Aksi-aksi yang biasa dilakukan oleh masyarakat lingkar tambang berupa aksi penutupan jalan menuju ke perusahaan, sehingga selain mengganggu aktivitas perusahaan, juga mengganggu warga yang menggunakan jalan tersebut. Setelah terjadi kesepakatan antara perusahaan dengan warga lingkar tambang, penambang emas tradisional/kalikit dapat beraktivitas lagi dengan lokasi tambang yang telah ditunjuk, dengan waktu tambang yang disepakati mulai antara sekitar pukul 19.00 Wita s.d. 05.00 Wita. Untuk batas-batas ruang tambang yang diberikan di lokasi Kijang 30 sudah dibuatkan parit oleh perusahaan,’’bebernya.
Namun seiring berjalannya waktu, lanjut Sofyar yang juga pengurus koperasi tambang Poboya bahwa dari penelusuran sejumlah tokoh masyarakat ternyata sebagian masyarakat masih belum puas atas kesepakatan tersebut. Hasil menambang di lokasi yang telah ditunjuk tersebut belum banyak seperti sebelum-sebelumnya.
Karenanya, ia menekankan jika salah satu solusi untuk meredam permasalahan yang muncul antara pihak perusahaan tambang dengan warga lingkar tambang adalah program pemberdayaan koperasi yang dibentuk dengan mengerjakan catering atau laundry bagi para karyawan perusahaan. Usulan ini pernah disampaikan namun hingga saat ini belum ada eksekusi/putusan.
Pemberian pekerjaan tersebut, tambahnya, dapat memanfaatkan anggaran koperasi sehingga memberi lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. ‘’Kalau uang koperasi yang saat ini sejumlah sekitar 600 juta dibagikan ke warga sekitar maka akan habis dalam waktu singkat. Tapi dengan pemanfaatan melalui pengerjaan laundry atau catering dapat lebih memberdayakan dan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar,’’pungkasnya.(sam).