PALU – Program padat karya merupakan program pemerintah sebagai upaya menekan angka kemiskinan. Melalui padat karya, masyarakat yang tergolong ekonomi lemah diberdayakan.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid saat membuka Seminar Hasil Kajian Peningkatan Kinerja Program Partisipatif Padat Karya tahun 2023 di Kantor Wali Kota Palu, Selasa (24/10/2023). “Masyarakat yang ekonominya lemah, diberdayakan oleh pemerintah melalui program Padat Karya,” ucapnya.
Pasalnya, di tahun 2023 ini Pemerintah Kota Palu telah mengucurkan sekiranya Rp32 miliar untuk Padat Karya. Dimana, tahun 2024 mendatang bahkan direncanakan akan ditingkatkan menjadi Rp42 miliar. Dana itu dikucurkan sebagai upah atau gaji padat karya yang ditargetkan bisa Rp1 juta rupiah.
Diketahui, saat ini masing-masing padat karya telah diatur dengan tertib. Dimana masing-masing anggota bertanggung jawab 200 meter per orang. Terlebih, setiap hari kamis ada program gotong royong melalui arahan kelurahan dan kecamatan.
“Kalau dulu terserah pengawas mau kerja dimana, kalau tidak diatur seperti saat ini Kota Palu tidak kelihatan bersih seperti sekarang,” pungkasnya.(SCW)