PALU – Pemerintah Kota Palu mencanangkan sepuluh kelurahan di Kota Palu memiliki greenhouse hidroponik. Sedianya, pencanangan tersebut ditargetkan bisa rampung di tahun 2023 ini. Namun ketersediaan lahan menjadi satu kendala.
Kepal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Asharini Mastura mengatakan baru ada lima kelurahan yang telah siap. “Di anggaran perubahan ini kan masih sementara di godok, tapi sudah dicanangkan itu yang lokasinya siap baru lima,” akunya kepada media ini dikonfirmasi Kamis siang.
Menurutnya, pengadaan satu greenhouse hidroponik minimal memerlukan lahan berukuran lebih dari 7×10 m2. Ketersediaan lahan tersebut yang masih menjadi kendala hingga kini. “kalau kelurahan-kelurahan di perkotaan agak sulit, itu yang jadi pertimbangan,” imbuhnya.
Adapun lima kelurahan dimaksud diantaranya Kelurahan Tanamodindi, Besusu Tengah, Tatura Selatan, Lolu Selatan, dan Siranindi. Dikatakannya, lima kelurahan tersebutlah yang telah siap baik segi lahan maupun infrastrukturnya.
Asharini menyebut program tersebut seyogyanya diharapkan dapat direalisasikan di setiap kelurahan. Nantinya, greenhouse hidroponik menjadi model yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok PKK dan dasa wisma. “Dari kami menyiapkan konsep rancangannya, pelaksanaannya nanti kami membuat bangunan dan pelatihannya,” urainya.
Program greenhouse hidroponik, sebutnya, merupakan program Pemerintah Kota Palu yang nantinya memiliki konsep fresh market. Hal itu juga dilakukan sebagai upaya menekan angka inflasi di Kota Palu. “Pekarangan-pekarangan rumah dimanfaatkan kan inflasi juga terkendali,” imbuhnya.(SCW)