PALU – Harga bahan pokok khususnya beras beberapa pekan terakhir ini mengalami kenaikan secara nasional. Hal tersebut merupakan imbas dari kemarau panjang yang mengakibatkan beberapa daerah produsen beras mengalami gagal panen. Namun, harga beras di Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga kini masih terpantau stabil.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Zulkifli kepada media ini saat dikonfirmasi Rabu pagi. Menurutnya, harga beras dalam pantauannya dua bulan terakhir ini masih cukup stabil. “Itu masih stabil,” singkatnya.
Lanjut Zulkifli, pihaknya juga massif melakukan giat-giat pasar murah di 8 (delapan) kelurahan yang ada di Kota Palu. Hal itu disebutnya merupakan upaya menekan inflasi bahan pokok termasuk harga beras. “kami melakukan giat-giat pasar murah untuk stabilisasi harga dan menekan inflasi,” imbuhnya.
Melalui media ini, Zulkifli menghimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja. Ia mengatakan masyarakat tak perlu panik sebab harga beras di Kota Palu hingga kini masih cukup terpantau stabil. “Masyarakat pertama membeli barang-barang pokok itu jangan berlebihan, beli sesuai dengan kebutuhan,” imbaunya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil pemantauan pasar oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu, harga beras per 13 September 2023 diantaranya beras cap kepala, super win, dan bramo yakni masing-masing Rp13.000. Sementara untuk beras termurah saat ini berkisar dengan harga Rp11.500.
Harga itu mengalami kisaran selisih kenaikan Rp1000 dari bulan sebelumnya (Agustus, red) dengan harga Rp12.000. Adapun harga beras tersebut berlaku untuk jenis beras kepala, beras bramo, beras cinta nur, dan beras pandan wangi.(SCW)