DONGGALA- Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala sebagian besar wilayahnya kini menjadi areal perkebunan sawit. Warga Desa yang dulunya berprofesi sebagai petani dan berkebun kini banyak yang beralih menjadi petani sawit. Keberadaan perkebunan sawit ini memang diakui membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar meski di sisi lain juga kadang menimbulkan masalah.
Seperti halnya yang kini dirasakan masyarakat di Desa Towiora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala. Sebagian besar masyarakat desa ini kini beralih menjadi petani sawit. Lahan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan mereka semakin menyempit setelah beralih menjadi lahan sawit. Lahan pemukiman bahkan kini semakin menyempit karena ‘dikepung’ perkebunan sawit. Kondisi ini tentunya akan menjadi masalah baru jika tidak segera dicarikan solusinya.
Tokoh adat dan masyarakat Desa Towiora, Muli menyampaikan jika keberadaan perusahaan sawit di wilayahnya khususnya PT Lestari Tani Teladan (LTT) telah banyak membantu dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kesejahteraan masyarakatnya diakui semakin meningkat.
Hanya saja, kata dia, yang menjadi masalah saat ini adalah keterbatasan lahan pemukiman warga. Areal pemukiman telah beralih menjadi perkebunan sawit yang terus diperluas. Untuk itu, ia meminta pihak perusahaan ( PT Lestari Tani Teladan (LTT,red) untuk membantu mencarikan solusi terkait lahan pemukiman warga. ‘’Kami minta pihak perusahan bisa berikan solusi untuk lahan tempat tinggal warga,’’jelasnya.
Ia menambahkan jika kondisi keamanan di wilayahnya saat ini berjalan dengan aman dan damai. Suasana hidup rukun dan damai warga yang beragam suku ini, tambahnya iharapkan tetap terjaga. ‘’Alhamdulillah, daerah kami selama ini hidup rukun dan damai. Keamanan di desa kami tetap terjaga dengan baik. Ini yang menjadi harapan kami,’’pungkasnya(*)