PALU-African Swine Fever atau virus flu babi Afrika terus mewabah di Sulawesi Tengah. Puluhan ribu ternak babi di tiga kabupaten yakni Parigi Moutong, Poso dan Morowali Utara dilaporkan mati akibat serangan virus tersebut. Sulteng pun kini masuk zona merah penyebaran virus flu babi afrika tersebut.
Wabah virus flu babi kini terus menghantui para peternak babi di Sulawesi Tengah. Hingga bulan Juni 2023 ini, sudah puluhan ribu ternak babi di tiga kabupaten yakni Poso, Morowali Utara dan Parigi Moutong terserang virus flu babi afrika tersebut. Diperkirakan virus tersebut juga telah mewabah di kabupaten lainnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan masyarakat Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah Dandi Alfita menyatakan jika sulteng kini masuk zona merah penyebaran virus demam babi tersebut .African swine fever atau demam babi tersebut sangat mematikan pada ternak babi dikarenakan tingkat kematian pada ternak babi mencapai seratus persen.
Virus demam babi mewabah di sulawesi tengah diketahui awalnya muncul dari lalu lintas ternak atau pergerakan membawa ternak babi yang sudah terinfeksi termasuk mutasi angkutan sisa sisa pakan babi . Namun ia menyampaikan jika warga tidak perlu khawatir karena virus demam babi ini tidak menular ke manusia . Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (pmk) kematian akibat virus asf lebih tinggi .
Mengantisipasi wabah virus tersebut, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah hanya bisa melakukan biosecurity kepada wilayah yang terjangkit ASF.Upaya ini dilakukan lewat penyemprotan disinfektan di kandang-kandang peternak yang tertular .Pemprov Sulteng menghimbau warga agar ternak babi yang mati sebaiknya di kubur lalu disemprotkan disinfektan (sam)