PARIGI-Upaya evakuasi terhadap bus yang terjun ke jurang dan menewaskan tiga guru pondok Pesantren Gontor Ponorogo di kawasan Kebun Kopi, Desa Toboli Barat, Kabupaten Parigi Moutong akhirnya membuahkan hasil, Sabtu (6/5/2023) siang. Bus milik perusahaan Rappan Marannu ini kemudian dibawa menuju Mapolres Parigi Moutong untuk diamankan.
Dengan menggunakan satu unit eskavator, bus Rappan Marannu yang terjun ke jurang sedalam 30 meter di kilometer empat, kawasan Kebun Kopi, Desa Toboli Barat, Kabupaten Parigi Moutong,berhasil. Proses evakuaisi memakan waktu sekitar satu jam lamanya. Puluhan warga yang melintas di jalur Trans Sulawesi ini turut menyaksikan proses evakuasi. Sebelumnya, upaya evakuasi juga telah dilakukan malam hari namun gagal.
Kapolres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Polisi Yudy Arta Wiyono kepada media ini Sabtu (6/5/2023) sore mengatakan proses evakuasi terhadap bus yang terjun ke jurang di kilometer empat Kebun Kopi, Desa Toboli Barat berhasil dilakukan. Pihaknya mengerahkan satu unit escavator untuk menarik bus naik ke jalan raya. ‘Kita berhasil mengevakusi bus tersebut dengan menggunakan escavator. Bus selanjutnya kita bawa menuju Mapolres Parigi Moutong untuk diamankan dan dilakukan penyelidikan lanjut,’’ujarnya.
Kapolres juga menyampaikan, untuk 26 guru Pondok Pesantren Gontor Ponorogo yang terluka akibat kecelakaan bus tersebut hingga kini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Kota Parigi. Dua diantaranya dirawat intensif karena mengalami luka cukup serius yakni patah tulang.
Kecelakaan maut yang menimpa bus Rappan Marannu terjadi rabu (3/5/2023) malam. Bus dari kota Palu ini memuat 29 guru baru dari Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur dengan tujuan pesantren gontor di Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Akibat kecelakaan tersebut, tiga guru meninggal dunia yakni Muhammad Fathir asal Manado, Gustian Erlangga asal Palembang dan Muhammad Risky Pratama asal Riau.(sam)