PALU – Memperingati momentum hari buruh internasional (MayDay), sebanyak ratusan masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), mahasiswa, dan jurnalis menggelar aksi yang dinamakannya hysteria, bertempat di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (1/5/2023) sore.
Pasalnya aksi hysteria yang dilakukan tersebut tak hanya sebagai event memperingati hari buruh internasional semata, aksi tersebut juga didorong oleh kegentingan dan keresahan yang hingga kini masih menimpa para kaum buruh di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah.
Terlihat, silir berganti setiap perwakilan LSM, mahasiswa, dan jurnalis menyampaikan orasi, puisi, Pantonim, bahkan music showcase yang memang menjadi agenda sore hari ini. Adapun isi tuntutan aksi kali ini diantaranya tuntutan rebut alat produksi, naikan upah 50 persen dan turunkan jam kerja 6 jam, pemberian jaminan kesehatan keamanan keselamatan kerja, peningkatan hak hidup buruh, pencabutan UU Ciptaker 11 Tahun 2020, penghentian pembungkaman buruh yang dikriminalisasi, pemberian hak yang sama kepada buruh lokal dan asing, serta hak maternitas terhadap buruh perempuan.
Adapun masyarakat yang terhimpun dimaksud diantaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tengah, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulawesi Tengah, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Solidaritas Perempuan (SP) Kota Palu, beberapa himpunan Mahasiswa yang ada di Kota Palu, bahkan Solidaritas Vespa Kota Palu turut membersamai gelaran aksi tersebut.
Sementara itu, sebanyak 40 (empat) puluh personel gabungan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu dan Satuan Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulteng turut siap sedia dalam hal pengamanan dan keamanan berlangsungnya aksi.(SCW)
