PALU – Amblasnya jembatan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu berakibat terganggunya aktivitas mudik menjelang lebaran. Terlebih, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses darat menuju Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Begitupula sebaliknya. Tak heran, banyak warga memilih menempuh jalur alternatif sungai ketimbang menunggu proses pembangunan jembatan usai.
Tak hanya pengendara biasa, bahkan angkutan umum seperti bus ternyata masih memaksakan untuk tetap beroperasi melalui jalur yang terbilang cukup ekstrem tersebut. Penyebabnya, tak ada pilihan lain demi mengutamakan warga dan perantau yang hendak mudik bertemu keluarga di momentum Idul Fitri 1444 H/2023 M mendatang.
Kepala Terminal Tipo Ahyar saat ditemui wartawan MediaSulawesi.id Sabtu (8/4/2023) pagi membenarkan arus mudik darat angkutan umum bus masih tetap landai. “Sekarang masih landai-landai, tetap kami siap antisipasi, tetap siap berjalan seperti biasa, karena dari agen disini kan punya tanggung jawab juga selaku pengelola, tetap keselamatan penumpang juga diutamakan,” bebernya.
Terkait persiapan mudik menjelang lebaran, ia meyakinkan angkutan umum bus siap sedia, tentu dengan tetap mengutamakan pemeriksaan terlebih dahulu. “Insya Allah siap, kami setiap itu kan (mudik, red) memanggil dari balai untuk kerjasama, ramceknya siap untuk berangkat, karena untuk keselamatan penumpang dan untuk kita semua juga,” terangnya.
Saat ini Terminal Tipo Palu telah menyediakan sekiranya 28 bus yang siap beroperasi. Sementara untuk jadwal keberangkatan, akan terus mengalami perubahan pada masing-masing agen yang ada. Sedangkan soal tarif tiket, Ahyar mengatakan hingga kini masih tetap stabil, tapi tak menutup kemungkinan akan mengalami kenaikan di H-7 lebaran dengan melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya.(SCW)
