POSO-Festival Danau Poso (FDP) resmi dibuka Kamis (20/10/2022)malam di Anjungan Danau Poso, Kota Tentena, Kabupaten Poso. Event yang dihadiri sedikitnya lima ribu pengunjung ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura dan dimeriahkan tarian kolosal serta hiburan artis Doni Sibarani (mantan personil Ada Band).
Bupati Poso dr. Verna Ingkiriwang dalam sambutannya mengatakan setelah sempat vakum sejak 2019 akibat dampak pandemic covid-19, Festival Danau Poso akhirnya bisa digelar kembali. Festival tertua yang bertemakan Pesona Megah Sulawesi Tengah ini, lanjut Verna, bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia jika Kabupaten Poso betul-betul sudah kondusif dan aman untuk dikunjungi. Apalagi Kabupaten Poso memiliki destinasi wisata yang beragam, unik dan indah. ‘’melalui festival ini, kita ingin tunjukkan kepada dunia bahwa Poso sudah aman. Kita juga sudah lihat sendiri, sudah banyak turis dari mancanegara yang mengunjungi Poso, khususnya mengunjungi Danau Poso,’’tandasnya.
Melihat potensi wisata yang begitu menjanjikan dan layak jual, kata dia, event Festival Danau Poso pun layak untuk masuk Kalender Event Nusantara (KEN) bersama sejumlah daerah lain. Selain Danau Poso yang merupakan Danau Purba dan memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, destinasi wisata lainnya yang memiliki daya tarik adalah patung megalith yang diperkirakan telah ada sejak tiga ribu tahun silam.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura dalam sambutannya sekaligus membuka festival tersebut menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah ibaratnya kepingan surge yang diturunkan Tuhan ke bumi. Selain menjadi negeri yang kaya dengan beragam sumber daya alam yang potensial juga memiliki keindahan alam yang eksotis dan megah khususnya di Kabupaten Poso.
Dikatakan, Danau Poso merupakan habitat dari sejumlah ikan endemic seperti ikan sidat atau disebut sogili beserta belut dan siput air tawar. Tidak jauh dari Danau Poso juga ditemukan situs megalith yang merupakan peninggalan zaman prasejarah yang tersebar di lereng pegunungan dan perbukitan di padang rumput Lembah Bada. ‘’Ini merupakan warisan leluhur yang bisa menjadi branding destinasi wisata poso dengan julukan ‘’Poso Negeri Seribu Megalith’’.
Orang nomor satu di Sulteng ini pun sangat mendukung dengan pagelaran kembali Festival Danau Poso yang pertama kali digelar sejak 1989 lalu. Event tersebut tentunya terutama bertujuan untuk menghapus stigma negative dan memulihkan citra pariwisata Sulawesi Tengah pada umumnya dan Kabupaten Poso pada khususnya.
Pembukaan Festival Danau Poso ini cukup menghibur ribuan pengunjung yang tidak hanya datang dari beberapa wilayah di Kabupaten Poso tapi juga dari luar Sulawesi Tengah. Bahkan ada pengunjung dari mancanegara. Sejumlah pejabat forkompimda Sulawesi Tengah pun ikut hadir. (sam)