PALU-Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menggelar dialog kebangsaan di Gedung Juang Sejarah dan Kearifan Lokal Jalan Hasanuddin, Kota Palu, Senin (8/8/2022). Dalam dialog ini menghadirkan sejumlah sejarahwan, budayawan dan musisi kawakan, Gilang Ramadhan. Kegiatan diawali dengan penyampaian puisi Prolog Nusantara Bertajuk Indonesia, Mengapa Palu, Merah Putih, Pancasila dan Kisah Historis Gedung Juang.
Musisi kawakan Gilang Ramadhan menyampaikan bahwa melestarikan music tradisional di palu, tidak ada negara yang maju yang menjaga sejarahnya yang mempelajari sejarahnya, menghargai pendahulu pendahulu, kita harus menghargai tempat ini dan peninggalan peninggalan music music tradi yg ada di palu, sehingga have jati diri terutama anak anak yg masih kecil, ppuk pupuk dari sekarang, lebih menjiwai ke indonesaian kelak menjadi warga ke indonesiaan.
Sementara itu, sejarahwan Dr Zahrowi dalam pemaparan materinya mengutip pidato Presiden sukarno 1960 soal jas merah ( jangan sekali-kali melupakan sejarah). Bangsa akan punah jika tidak tau sejarah, sejarah bukan masa lalu. Justru peradaban masyarakat adalah sejarah, rombak cara pandang sejarah adalah runtut peradaban suatu bangsa, bisa melihat proses kehidupan itu alurnya dari sejarah. ‘’Jangan kehilangan referensi sejarah jangan ditelan semua referensi yang ada jangan jadi mahluk bunglon tanpa reserve sampahnya bukan yang bener, kalo ngerti tradisi punya referensi, Bung Karno ingin warning, bangsa yang lemah jika punya sejarah dalam membangun relasi sosial, paham sejarah keberagaman sebagai khittoh kebangsaan Indonesia,’’tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Dr Sabri bahwa mempertemukan makna, gilang saya kenal, patut diapresiasi, percakapan historis dikembalikan ke sejarah, selalu klaim, syajaratun pohon realitas cabang ranting hidup peristiwa reduksi pemahaman peristiwa realitas dunia kode dunia lambang, jejak almanac republic atau pura pura paham. ‘’Mengapa penting refleksi untuk prediksi kedepan, keterputusan sejarah tentang masa silam generasi palsu tidak otentik, sambung menyambung,’’urainya.
Point nya ide kebangsaan nasionalesta nasion dan state, nkri sebuah konsepsi kedaulatan ekonomi, tradisi religi nusantara dicitrakan, BPIP apa alasan Indonesia merdeka, dialasnya filosofi gronslag adalah Pancasila disitu adanya yang ilahi pentingnya musyarwarah, persatuan jgn bermain main dengan pondasi, menentukan kekokohan Gedung diatasnya Pancasila welamstrong cara pandang lain meja statis tidak ada pilihan lestar dinamis bintang penuntun, arah penuntun para pelaut, basis dunia ide, yg ke 2 pandangan dunia cara masyarakat dunia…maupun berbasis tradisi ras intelektuas, basis kebenaran ide dan nasional, berbasis keindahan zonasi.(sam)