KELUARGA

  • Whatsapp
Dr. H. Kasman Jaya Saad, M.Si (ist)

Di awal bulan Syawal, dilebaran seperti ini, yang menarik bagi saya, bukan soal THR juga bukan soal mudik,  namun soal potret keluarga yang membanjiri ruang media sosial, bukan hanya potret keluarga inti (ayah,ibu dan anak-anak), namun potret satu rumpun keluarga besar.  Dan potret itu begitu membahagiakan dan penuh pesona. Ada cinta dan kasih sayang begitu jelas tergambar dalam setiap sesi potret itu. Ya, tulisan saya kali ini soal keluarga.

Keluarga memang teramat penting bagi kehidupan manusia, sayang bila tidak diabadikan. Moment penting bila bertemu, bila bersama, tidak sekedar silaturahmi, cipika-cipiki tapi juga penting adalah mengabadikannya. Potret keluarga itu menarik dipajang, terlebih dimedia sosial, selanjutnya dikenang dan selalu dirindukan. Namun tulisan ini tidak sedang menganalisis apa pentingnya potret keluarga itu dipajang dimedia sosial, melainkan soal keluarga dan peradaban

Peradaban manusia dimuka bumi ditentukan oleh sel-sel terkecil yang ada di bumi bernama keluarga. “keluarga adalah inti dari peradaban” begitu kata Will Durant, sejarawan dan filsuf Amerika.

Pilihan Redaksi :  Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Garda Terdepan FKUB Sulteng

Dalam konsep itu, maka keberadaan ragam potret keluarga “bahagia” dalam media sosial, memberi optimisme bahwa paradaban dimuka bumi akan terus terjaga, bila segenap niatan baik  manusia ditujukan untuk membangun keluarga masing-masing secara baik. Membangun keluarga secara baik akan memberi pengaruh yang baik bagi kehidupan bangsa dan bahkan paradaban dunia yang lebih baik pula.

Pepatah bijak mengatakan keluarga adalah segalanya memang benar adanya. Sebab, cinta kasih keluarga terasa tulus melebihi apapun. Keluarga adalah oase perlindungan dalam menjelajahi badai kehidupan yang fana ini. Era disrupsi seperti sekarang ini, makin menegaskan peran penting keluarga. Keluarga adalah tempat yang nyaman dan damai dalam  memarkir penat akibat beban materi yang begitu banal mencengkram, tak berkesudahan. Maka itu begitu penting “sesungguhnya” meluangkan waktu untuk selalu membersamainya.  Theodore Roosevelt,Presiden Amerika serikat ke 26, suatu waktu ditanya wartawan, dengan siapa presiden paling senang menghabiskan waktunya. Sang presiden AS itu menjawab singkat “dengan keluarga, bukan dengan petinggi manapun di dunia ini”.

Pilihan Redaksi :  Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Garda Terdepan FKUB Sulteng

Olehnya mari rawat kebersamaan dengan baik. Rawatlah ia dengan kepercayaan, cinta dan kasih sayang, jangan biarkan ia kering kerontang dengan nilai-nilai sakral itu. Keluarga yang dibangun dengan nilai-nilai cinta dan kasih sayang serta nilai-nilai kemanusian yang adi luhung akan menghasilkan pribadi-pribadi yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang yang adi luhung pula. Percayalah, bahwa keluarga adalah komponen terpenting yang diperlukan manusia untuk membangun peradaban yang lebih baik. Maka hadirkan dalam keluarga karakter nilai-nilai yang baik agar menjadi bagian membangun karakter  anak bangsa dan paradaban dunia yang lebih baik. Hukum keteladanan (role modelling) adalah hukum yang universal, artinya bila kita hadir dengan nilai-nilai baik dipenuhi dengan cinta, kasih sayang dan integritas, maka keluarga dalam hal ini anak-anak akan meneladaninya, dengan sikap dan perilaku yang sama, penuh dengan cinta, kasih sayang dan integritas.

Pilihan Redaksi :  Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Garda Terdepan FKUB Sulteng

Akhir kalam, keluarga adalah tempat di mana kehidupan dimulai dan cinta yang tak pernah berakhir. Jangan biarkan potret keluarga yang bahagia itu tak bermakna,tidak tersublimasi dalam kehidupan nyata. Semai terus potret keluarga itu dengan cinta dan kasih sayang, agar hidup kita lebih mudah memaafkan dan menolong sesama. Dan semoga kita menjadi bagian dari keinginan merawat cinta dan menjaga harmoni keluarga, agar cita-cita hidup mulia bermanfaat bagi sesama selalu dimulai dari keluarga kita. Tumbuhkanlah cinta  dan kasihilah keluarga kita.  Dan saya ingin dikenang sebagai laki-laki memiliki keluarga yang baik. Semoga anda setuju, agar kita bersama menebar paradaban hidup yang lebih baik. Tabe….(Dr. H. Kasman Jaya Saad, M.Si, Dosen Universitas Alkhairaat Palu)

Pos terkait