Barantan Jamin Kelancaran Distribusi Bahan Pangan di Sulawesi

  • Whatsapp
Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan selama ramadhan dan jelang lebaran idul fitri.(windy/mediasulawesi.id)

PALU- Sejalan  dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta seluruh jajarannya bersama pemerintah daerah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan)  bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan  seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi  turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok.

Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan  dan jelang Lebaran tahun 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.

Sebagai informasi, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM Adnan menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk Provinsi Gorontalo, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana menjadi penanggung jawab Provinsi Gorontalo.  Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wisesa Putra mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sulawesi Barat.

Saat ini hingga masa libur lebaran nanti  Kementan terus memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di 34 provinsi setiap minggunya.  Dengan program ini akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam  pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan.  Ketersediaan bahan pangan  dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.

Sebagai antisipasi lonjakan harga, Kepala Barantan, Bambang mendorong para pihak  untuk menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Sulawesi Tenggara.”GPM bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga. Selain itu, melalui GPM, masyarakat juga dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau,” pungkas Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi.(NDY)

Pos terkait