PALU-Kondisi Sekolah Dasar Negeri Kecil Wana, Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Sekolah yang dibangun tahun 2011 silam dan dialihstatuskan menjadi sekolah negeri tahun 2015 itu masih kekurangan tenaga pengajar dan sarana belajar. Tak hanya itu, akses transportasi menuju sekolah tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Itupun cukup membahayakan pengendaranya. Selain jalannya terjal dan mendaki, juga tanahnya licin saat hujan turun sehingga rawan kecelakaan.
Kondisi itulah yang membuat Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu turun tangan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu H Hardi, S.Pd, M.Pd pun meninjau langsung sekolah yang letaknya di perbukitan tersebut beberapa hari lalu. Selain melihat langsung kondisi sekolah dan siswanya, Hardi juga mendengar langsung masukan dari pimpinan sekolah dan guru. ‘’Saya memang sengaja meninjau sekolah itu untuk mendengarkan apa kendala selama ini. Tidak hanya guru tapi tentunya para siswa,’’ujar Hardi yang dikonfirmasi via telepon Senin (4/4/2022) malam.
Hardi pun membeberkan sejumlah kendala yang disampaikan para guru dan pimpinan sekolah. Antara lain, terbatasnya ruang kelas dan kurangnya tenaga pegajar. Saat ini hanya terdapat empat ruangan, dimana tiga diantaranya merupakan ruangan kelas atau belajar. Sedangkan satu ruangan lagi untuk guru dan pimpinan sekolah. Tidak hanya itu, jumlah tenaga pengajar yang masih kurang sementara muridnya puluhan orang. Demikian pula fasilitas belajar yang masih terbatas dan kondisi gedung sekolah yang kecil.
Yang lebih memprihatinkan lagi, lanjut Hardi adalah akses transportasi menuju sekolah tersebut. Jalan menuju sekolah tersebut, curam dan hanya bisa dilalui sepeda motor. Yang lebih membahayakan jika hujan turun karena jalanan akan licin sehingga rawan kecelakaan.’’Kalau hujan turun, sangat licin. Berbahaya.Ini tentunya yang harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah kota Palu,’’terangnya lagi.
Selain akan membenahi akses jalan menuju sekolah tersebut, Hardi juga akan berupaya mengakomodir permintaan guru yang minta dibangunkan pondok atau tempat tinggal di dekat sekolah tersebut. Permintaan tersebut bisa dimaklumi, mengingat sebagian tenaga pengajar berdomisili di Kota Palu. Bahkan ada guru yang berasal dari Pantoloan. ‘’Memang cukup beralasan juga jika mereka minta dibangunkan pondok.Apalagi ada guru yang berasal dari Pantoloan,’’pungkasnya.(sam).