PALU-Puluhan mahasiswa Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu mengikuti pelatihan jurnalistik di Aula Teluk Palu Fakultas Perikanan Unisa, Selasa (8/3/2022) pagi. Pelatihan yang diikuti mahasiswa dari berbagai program studi ini bermaterikan, manajemen redaksi pers, fotografi serta teknik reportase.
Pelatihan yang diikuti 42 peserta ini dibuka langsung Dekan Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu Syamsuddin, S.S, M.Si . Dalam sambutannya, Syamsuddin menyampaikan jika pelatihan jurnalistik yang digelar ini tidak hanya sekadar memberikan bekal ilmu pengetahuan jurnalistik kepada para mahasiwa. Lebih dari itu, dari hasil pelatihan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan membentuk wadah lembaga pers mahasiswa (LPM) tingkat Universitas Alkhairaat Palu. Saat ini, Unisa Palu memang belum memiliki LPM.
Syamsuddin yang juga Koresponden SCTV/Indosiar Palu ini tampil sebagai pemateri awal dengan membahas bagaimana teknik jurnalis dalam melakukan peliputan atau teknik reportase. Seorang jurnalis, termasuk jurnalis kampus harus memiliki bekal saat hendak meliput atau sudah di lokasi liputan. Jurnalis dituntut punya keberanian, rasa percaya diri serta mengetahui bahan materi yang diliput.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Metro Sulawesi Syamsu Risal, S.Pd, M.Pd yang tampil sebagai pemateri kedua memaparkan tentang bagaimana pengelolaan redaksi khususnya media kampus. Ia pun membagikan pengalamannya saat menjadi pimpinan Lembaga Pers Mahasiswa Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM). Termasuk eksistensi LPM atau media internal sejumlah perguruan tinggi di Makassar. Namun keberadaan pers kampus diakui tak lepas dari dukungan pimpinan perguruan tinggi.
Lebih jelas Risal, kehadiran pers kampus memang sangat penting dalam membantu mempublikasikan kegiatan atau informasi tentang kampus. Pers kampus juga sesungguhnya menjadi bekal bagi mahasiswa sebelum nantinya terjun ke dunia jurnalis profesional. ‘’Jadi keberadaan LPM ini sesungguhnya sangat penting. Ini menjadi bekal mahasiswa yang nantinya serius ingin menggeluti dunia pers. Ketika selesai kuliah, bisa langsung bergabung dengan media yang ada di Kota Palu dan menjadi jurnalis profesional,’’tandasnya.
Sedangkan Jurnalis Harian Mercusuar Mohammad Rifki yang tampil sebagai pemateri ketiga memaparkan tentang ilmu fotografi khususnya fotografi jurnalistik. Rifki menguraikan bagaimana teknik pengambilan foto yang baik khususnya untuk publikasi di media massa. Selain itu juga mengajari mahasiswa bagaimana membedakan foto yang asli dan foto yang sudah diedit dan dikemudian disebar melalui media massa maupun media sosial. ‘’Di jaman modern ini, kita harus berhati-hati dan cermat dalam melihat sebuah berita dan foto. Karena bisa jadi foto yang disebar itu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Itulah kemudian yang menjadi hoaks,’’tandasnya.
Meski berlangsung hanya sehari namun, pelatihan yang juga merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dosen Universitas Alkhairaat Palu ini mendapat respon serius dari lebih 40 mahasiswa yang menjadi peserta. Mereka cukup antusias dan banyak menggali ilmu jurnalistik melalui pertanyaan yang diajukan ke pemateri. Turut hadir dalam pelatihan tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Sastra, Mardiah, S.S, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas Sastra, Suparni, S.Pd, M.Pd dan Ketua Program Studi Sastra Indonesia, Rizki Anugrah Putra, S.Pd, M.Pd.(sam)