PALU-Desa yang mandiri disinyalir dapat meningkatkan kesejahteraan. sehingga, kemandirian desa perlu didukung oleh kegiatan yang bersifat kreatif, komitmen tinggi, dan konsistensi dalam pelaksanaan program yang direncanakan secara strategis dan terukur.
Guna mewujudkan hal tersebut di atas, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov.Sulteng tancap gas dengan menggelar secara virtual Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Mendorong Kemandirian Desa Untuk Sulawesi Tengah Yang Lebih Berdaya Saing, bertempat di Cafe Triple F, pada Jumat (4/3) Malam.
Diskusi yang dikemas apik ini berlangsung dengan suasana santai dan menerapkan Prokes COVID-19, juga menghadirkan DR.Nur Sangadji sebagai moderator dan Narasumber diantaranya Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa Kemendes PDTT M.Fachri Labalado, Kepala Pusat Pelatihan Pegawai ASN Kemendes PDTT DR.Mulyadin Malik, Bupati Sigi M.Irwan Lapata dan TA Gubernur Ridha Saleh.Menyasar audience Para Kadis PMD Kab Se Sulteng, Para Camat, Para Kades, Para Pendamping Desa, FGD dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah.
Gubernur diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan DR.Rudi Dewanta menyambut baik kegiatan FGD untuk lebih memahami terkait peningkatan sumber daya masyarakat desa sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan. “Pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat menuju kesejahteraan sosial,”ucapnya.
Agar tercipta persepsi yang sama dalam mengangkat kualitas hidup masyarakat desa di Sulawesi Tengah, Ia berharap diutamakan aspek penguatan kelembagaan masyarakat dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa.“Ketika berbicara otonomi desa, itu adalah kewenangan desa mengatur rumah tangganya, sehingga kami (Dinas PMD) berpedoman pada Kemendes (Pemberdayaan) dan Kemendagri (Adm Pemerintahan), ini yang kami padukan,”kata Kadis PMD Prov.Sulteng mengawali diskusi, Drs.Mohamad Nadir,M.Si.(sam)