PALU– Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah mendorong pembentukan Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) di Kota Palu. Hingga saat ini, BIPA belum terbentuk baik di tingkat Perguruan Tinggi (PT) maupun Kota Palu. Padahal, keberadaan BIPA sangat penting dalam membantu mahasiswa asing maupun tenaga kerja asing yang ada di daerah tersebut.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Dr Sandra Safitri Hanan, M.A dalam sambutannya di acara peningkatan kompetensi pengelola Lembaga Penyelenggara Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Hotel Santika, Senin (14/2/2022) mengatakan program BIPA bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan bahasa indonesia bagi mahasiswa asing serta tenaga kerja asing. ‘’Jadi keberadaan BIPA itu sebenarnya sangat penting di setiap provinsi. Apalagi yang terdapat perusahaan menggunakan tenaga kerja asing. Mereka harus dibekali bahasa Indonesia. Termasuk di Sulawesi Tengah yang banyak perusahaan menggunakan tenaga kerja asing,’’tandasnya.
Untuk itu, Sandra menyarankan kepada pimpinan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Palu untuk membentuk BIPA. Apalagi keberadaan BIPA itu mendapat dukungan dari Badan Bahasa dimana ada alokasi anggaran yang disiapkan setiap tahunnya. ‘’Ada anggarannya setiap tahun. Cuman tidak bisa digunakan dana tersebut kalau tidak ada wadahnya yakni BIPA. Untuk itulah harus segera dibentuk BIPA,’’jelasnya lagi.
Ia pun berharap BIPA di tingkat perguruan tinggi segera terbentuk tahun 2022 ini. Setelah itu terbentuk barulah dilanjutkan dengan pembentukan wadah BIPA tingkat Kota Palu.
Dalam kegiatan yang berlangsung dua hari ini dan diikuti dosen dari Universitas Tadulako, Universitas Muhammadiyah, Universitas Alkhairaat, UIN Dato Karama dan Nakertrans Sulteng, juga menghadirkan narasumber Dr. Niknik M Kuntarto yang juga merupakan Direktur Institusi BIPA Kampung Bloom Bank Jakarta. Niknik banyak berbagi pengalaman bagaimana dia merintis lembaganya yang kemudian meluncurkan program BIPA Dahsyat. Lembaga yang dirintis pada tahun 2010-an ini kini berkembang pesat dan mendidik mahasiswa asing dan tenaga kerja asing dari berbagai negara. Dalam kesempatan itu, Niknik juga memberikan materi terkait media ajar maupun kurikulum BIPA.(sam)
