Wabup Poso: Sosok Adnan Arsal Harus Dicontoh dan Panutan

  • Whatsapp
Bedah buku yang digelar oleh Yayasan Wakaf Amanatul Ummah Poso ini berlangsung di Ballroom Hotel Ancyra, Sabtu (22/1/22) pagi.(ist)

POSO-Terbitnya buku Muhammad Adnan Arsal: Panglima Damai Poso ternyata cukup menarik perhatian tidak hanya kalangan pembaca tapi masyarakat awam. Setelah sukses menggelar bedah buku di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, kegiatan serupa menyedot perhatian warga Kota Poso.

Bedah buku yang digelar oleh Yayasan Wakaf Amanatul Ummah Poso ini berlangsung di Ballroom Hotel Ancyra, Sabtu (22/1/22) pagi. Pesertanya tidak hanya pejabat public,  tokoh agama, akademisi dan tokoh agama tapi juga warga dari berbagai komunitas. Buku karya Choirul Anam ini yang kini laris toko buku Gramedia terbitan Elex Gramedia Jakarta memancing rasa penasaran akan sosok Muhammad Adnan Arsal.

Pilihan Redaksi :  Warga Lembo Raya  Komitmen Jaga Kamtibmas  Pilkada Serentak 2024

Wakil Bupati Poso Yasin Mangun dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut berharap agar dengan hadirnya buku tersebut dapat memberikan nilai positif yang dapat dicontoh dari KH. Adnan Arsal terlebih sebagai tokoh dan orang yang dituakan di kabupaten Poso ini. ”Sosok Adnan Arsal patut dicontoh. Beliau merupakan tokoh dan orang dituakan di Kabupaten Poso,’jelas Wabup.

Nuansa kedamaian semakin dalam terasa dengan dibacakannya do’a oleh Ketua MUI Kab. Poso Ustadz H. Arifin Tuamaka, S.Ag. Acara ini juga turut dihadiri langsung oleh beberapa narasumber penting antara lain  Pdt. Renaldy Damanik, S.Th, M.Si., Dr. Suwardhi Patih, S.Sos, MM, AKBP Rentrix Riyaldi Yusuf, S.I.K, dan Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia.

Pilihan Redaksi :  Warga Lembo Raya  Komitmen Jaga Kamtibmas  Pilkada Serentak 2024

Choirul Anam selaku penulis berharap dengan hadirnya buku bacaan Panglima Damai Poso, masyarakat Poso bisa memetik banyak pelajaran penting, terlebih dikarenakan Poso juga pernah menjadi objek atas sebuah persitiwa konflik horizontal, sehingga tidak lagi terjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat Poso, khususnya, dan masyarakat umum secara menyeluruh. Meskipun diakui dalam buku yang ditulisnya masih terdapat kekurangan.(sam)

Pos terkait