PALU-Pemerintah akan menyelesaikan persoalan hunian tetap bagi ribuan penyintas bencana Palu, Sigi dan Donggala,28 september 2018 lalu . Hunian tetap tersebut ditargetkan tuntas paling lambat akhir Februari 2022 mendatang. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalokasikan dana Rp61,8 Miliar untuk merampungkan pembangunan huntap tersebut.
Wakil Presiden Republik Indonesia Kyai Haji Maruf Amin usai rapat dengan pimpinan daerah dan instansi terkait mengenai progres rehab dan rekonstruksi pasca bencana di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (6/1/2022) siang mengatakan saat ini proses pembangunan huntap bagi penyintas bencana sudah mencapai 90 persen dan ditargetkan pembangunan tersebut rampung akhir Februari 2022.
Belum tuntasnya pembangunan hunian tetap bagi penyintas tersebut disebabkan adanya sejumlah kendala terutama soal status lahan yang dijadikan lokasi hunian tetap. Wapres pun meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera menuntaskan persoalan tersebut. Jika tidak, ia meminta untuk menyiapkan lokasi alternatif di Pombewe, Kabupaten Sigi.
Wakil presiden yang didampingi tiga menteri kabinet indonesia maju menyempatkan mengunjungi lokasi hunian tetap di Tondo satu dan dua. Orang nomor dua di indonesia ini juga menanam pohon penghijauan di lokasi tersebut. Selain Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, turut hadir Walikota Palu Hadianto Rasyid, Bupati SIgi, Irwan Lapata dan Bupati Donggala Kasman Lassa yang wilayahnya terkena bencana 28 September 2018 lalu.
Rencananya, Jumat (7/1/2022) esok, Wapres kembali akan melanjutkan kunjungan kerjanya di kota Palu. (sam)