PALU,- Miris . Seorang remaja perempuan berkebutuhan dihamili orang tak dikenal. Tidak hanya itu, remaja berinisial R (21) melahirkan seorang bayi di lalan Umar Syarif, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Kasus ini pun telah ditangani aparat Polsek Tatanga.
Aksi bejat ini terungkap setelah pemerintah Kelurahan Duyu bersama Satgas K5 menyambangi rumah kediam remaja tersebut.Diketahui, seorang warga atas nama ibu T memiliki tiga orang anak yang merupakan anak berkebutuhan khusus. Remaja perempuan berinisial berinisial R (21) dihamili hingga melahirkan seorang bayi di Jl Umar Syarif, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Rabu (1/9/2021) pagi.
Gadis R (21) sesungguhnya bukan asli warga Kelurahan Duyu. Berdasarkan dari dari Kartu Keluarga yang dimilikinya, R bukanlah warga asli Kelurahan Bayaoge.
Lurah Duyu, Ahmad Fauzan mengatakan, bayi yang dilahirkan oleh gadis R (21) baru berumur empat hari. Dimana, Gadis R hamil sejak masih tinggal di Kelurahan Bayaoge. Dan baru tinggal di Kelurahan Duyu sekitar tiga bulan. “Tadi sudah diperiksa sama tim medis Puskesmas Sangurara dan keadaannya sehat. Yang bersangkutan juga merupakan penerima manfaat BPNT rutin yang terdaftar di Kwlurahan Boyaoge,” ujarnya
Ahmad Fauzan menambahkan, hingga hari ini tidak diketahui siapa laki-laki bejat tegah menghamili hingga melahirkan seorang bayi tersebut. Ahmad Fauzan juga menyayangkan tindakan warga dengan memberikan tekanan kepada keluarga gadis R (21) atas kehamilannya tanpa seorang ayah, membuat mereka pindah dari Kelurahan Bayaoge. ‘’Hal ini mendapat tanggapan serius warga sekitar, mengingat keluarga tersebut merupakan Warga Boyaoge sesuai Kartu Keluarga tanggal 12 Agustus 2021 namun baru tinggal di Jl Umar Syarif sekitar 3 bulanan,” ungkapnya.
Sementara kasus ini telah dilaporkan ke Dinas Sosial menunggu kebijakan yang akan diambil. Melihat warga tersebut juga merupakan penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai di Boyaoge yang telah menerima bantuan rutin dari pemerintah. “Namun kondisi sosial atas kelahiran bayi tersebut akan dicarikan solusi agar tidak menjadi polemik. Mengingat kondisi mental dan psikologis ketiga anak Ibu T berkebutuhan khusus,” jelas Ahmad Fauzan.
Hal ini telah dikoordinasikan dengan Puskesmas Sangurara untuk treatment kesehatan ibu dan anak yang sementara dalam pemulihan dan dalam kondisi sehat. “Untuk sementara melalui RW dan RT, Pemerintah Kelurahan menghimbau agar warga dapat menjaga keamanan dan berempati atas kondisi sosial dan ekonomi keluarga sambil ada kebijakan bersama dan solusi atas persoalan ini. Dari pihak-pihak terkait mengingat mereka belum terdata sebagai warga Duyu namun secara kemanusiaan dan tanggung jawab tidak bisa dilepaskan dari Pemerintah setempat,” Tegas Ahmad Fauzan.
Sedangkan untuk kelanjutan kasusnya, Pihak Kelurahan Duyu akan berkoordinasi dengan pihak Bhabinkamtibmas. (NDY)