BUOL – Forum Solidaritas Masyarakat Kecamatan Paleleh dan Paleleh Barat (FSMKP2B) meminta Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura untuk datang ke Kabupaten Buol secara langsung, guna mengentahui secara pasti persoalan yang terjadi di daerah ini.Permintaan itu disampaikan FSMKP2B saat menggelar aksi damai, Senin (30/8/2021) lalu di perempatan Paleleh dan Kantor Kecamatan Paleleh yang dipimpin Koordinator Lapangan Aksi, Suparman Uba.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Aksi, Suparman Uba meminta, Pemerintah Kecamatan tidak ikut campur dalam isu Buol pindah Gorontalo, sehingga tidak menimbulkan konflik sosial di keberagaman suku yang ada di Kabupaten Buol.“Kami menegaskan Pemerintah Kecamatan tidak mencampuri urusan isu-isu yang berkembang saat ini, tetapi harus berada pada rel yang sebenarnya selaku pemerintah,” pintanya.
Sementara itu, Ketua FSMKP2B, Safrudin Korompot dalam oransinya secara tegas menyatakan menolak isu Kabupaten Buol pindah ke Provinsi Gorontalo.“Saya mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut dan berkomitmen apapun dalilnya Buol tetap berada di Provinsi Sulawesi Tengah dan sebagai gerbang Utara investasi Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Safrudin juga meminta, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura untuk hadir diKabupaten Buol khusunya di Perbatasan antara Kabupaten Buol dan Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) Provinsi Gorontalo, untuk melihat dan mendengarkan secara langsung keinginan masyarakat di daerah ini.“ Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura dan Bupati Buol, Amirudin Rauf agar dapat menjawab isu Buol sebagai anak tiri Sulteng serta menyampaikan dengan tegas bahwa akan menepis isu Buol pindah ke Gorontalo dan memperhatikan Kabupaten Buol dengan program-program pembangunan dan pemberdayaan,” pintanya.
Safrudin menambahkan, Forum Solidaritas Masyarakat dan Pemuda Kecamatan Paleleh-Paleleh Barat meminta kepada Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura dan Bupati Buol, Amirudin Rauf dalam waktu tiga hari kedepan untuk hadir di perbatasan Sulteng – Gorontalo serta memberikan jaminan kesejahtraan kepada masyarakat Kabupaten Buol khususnya masyarakat Perbatasan.“ Jika tidak diindahkan maka aksi akan dilakukan kembali dengan memblokade gerbang perbatasan 3×24 jam serta merespon isu pindah Gorontalo,” tandasnya. (RHM/*)