JAKARTA – Bekerja sama dengan PT Kimia Farma, PT Astra Agro Lestari Tbk melaksanakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) terhadap puluhan ribu pekerja perkebunan dan keluarganya. Dengan target 36.000 peserta.Lokasi vaksinasi berada di perkebunan Emiten berkode saham AALI, di delapan provinsi; Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Program VGR Astra Agro sudah berjalan sejak pertengahan Juli dan Agustus diargetkan selesai.
Kegiatan vaksinasi ini bekerjasama dengan PT Kimia Farma Tbk. Memastikan kelancaran vaksinasi, sejumlah pimpinan Kimia Farma meninjau beberapa lokasi vaksinasi Jumat 13 Agustus, lalu. Mereka adalah Dirut PT Kimia Farma Apotek (KFA) Nurtjahjo Walujo Wibowo, Direktur Pengembangan Bisnis KFA Muhardiman, Plt. Direktur Utama KFD Agus Chandra dan Direktur KFD Abdul Aziz.Tiga lokasi vaksinasi yang dihadiri pimpinan Kimia Farma adalah PT Tribuana Mas, Desa Buas-Buas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kalimantan Selatan; PT Karya Tanah Subur, Meulaboh, Banda Aceh; dan PT Letawa di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Chief of Human Capital Officer PT Astra Agro Lestari Tbk. Eko P. Wibisono menyampaikan, herd immunity sangat penting bagi pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19.“Sejalan dengan kebijakan pemerintah dan kepedulian kami terhadap isu kesehatan, Grup Astra Agro melakukan vaksinasi terhadap pekerja beserta keluarganya,” tutur Eko, saat melakukan press conference, dengan awak media.
Eko menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit, anak usaha Grup Astra Agro beroperasi di Aceh hingga Sulawesi. Tidak sedikit lokasi yang harus ditempuh dalam waktu berjam-jam menggunakan transportasi udara, darat maupun air.Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, upaya serius untuk melindungi karyawan beserta keluarganya juga dilakukan perusahaan dengan menggelar program vaksinasi.
Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo menyatakan pihaknya memberikan pelayanan vaksinasi secara profesional terhadap para pekerja dan perkebunan Astra Agro Lestari dan keluarga mereka untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) di sektor perkebunan.
“Kami senang dapat memberikan vaksinasi kepada para pekerja perkebunan Astra Agro Lestari yang sebagian besar berada di remote area agar terhindar dari ancaman Covid-19 Sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi, Kimia Farma siap mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat herd immunity dalam hal ini di sektor perkebunan kelapa sawit,” ujarnya saat meninjau vaksinasi pekerja perkebunan PT Tribuana Mas, Desa Buas-Buas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kalimantan Selatan, Jumat (13/8).
Kimia Farma Diagnostika telah memberikan pelayanan VGR sejak 18 Mei 2021 saat penyuntikan perdana (kick off) yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Jababeka, Jawa Barat. KFD telah memberikan pelayanan VGR kepada karyawan/karyawati sektor manufaktur, perbankan, media, ride hailing, migas, pertambangan, dan sekarang masuk ke sektor perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar berada di wilayah terpencil (remote area).
Plt. Direktur KFD Agus Chandra menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalankan penugasan vaksinasi di setiap pelosok Indonesia. Dia juga berharap vaksinasi ini dapat meningkatkan imunitas pekerja perkebunan sehingga produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia tetap terjaga.“Kimia Farma berdedikasi dalam membantu pemerintah menanggulangi pandemi melalui vaksinasi. Setelah melayani di Papua Barat, kini kami memberikan layanan vaksinasi di Serambi Makkah, Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Tentu banyak tantangan terutama dalam pengiriman vaksin ke lokasi remote area seperti di kawasan perkebunan di pedalaman. Kualitas vaksin harus terjaga, vaksinator profesional dan seluruh proses vaksinasi berjalan sesuai prosedur,” ucapnya.
Agus menyambut baik langkah AALI yang memprioritaskan vaksinasi para pekerja perkebunan dan keluarga mereka. Kimia Farma dan Astra Agro Lestari memiliki persamaan pandangan bahwa percepatan perekonomian nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit harus dilindungi. Sektor ini sangat strategis, karena menyerap banyak tenaga kerja dan penghasil devisa negara.
Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi besar dalam transisi energi fosil menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan melalui bauran 30% biodiesel (B30). Produk turunan dari minyak sawit juga menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.“Keberlangsungan produksi kelapa sawit perlu dijaga. Vaksinasi para pekerja perkebunan menjadi salah satu cara untuk menjaminnya. Ini merupakan sinergi BUMN Farmasi dan industri perkebunan kelapa sawit nasional untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” tuturnya. (egi/*)